Menteri BUMN apresiasi kesigapan PHE ONWJ selamatkan awak kapal karam
22 Juli 2024 20:57 WIB
Arsip foto - Menteri BUMN Erick Thohir diwawancara seusai menghadiri rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Rabu (10/7/2024). ANTARA/Harianto
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengapresiasi kesigapan PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) yang berhasil menyelamatkan seluruh awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta.
"Ini sesuai dengan komitmen PHE ONWJ untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam setiap operasi, serta siaga dan responsif dalam mendukung keselamatan di sekitar wilayah operasi," kata Erick dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil menyelamatkan 18 orang awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam pada Rabu (17/7) lalu, di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: PHE ONWJ tingkatkan produksi migas dari di lepas pantai Karawang
Erick mengungkapkan, awalnya, sekitar pukul 18.30 WIB, tim area lapangan Zulu PHE ONWJ, yang berjarak 6-7 mil laut (sekitar 11,11 kilometer) dari lokasi kapal Glorie Indah 1, menerima sinyal darurat dan langsung merespon dengan mengirim unit kapal TB Mulia untuk proses evakuasi.
"Tim PHE ONWJ (juga) melaporkan insiden ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polair," jelasnya.
Evakuasi berjalan dramatis. Awalnya, kapal TB Mulia direncanakan menarik kapal Glorie Indah 1 ke daratan terdekat. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena buritan Glorie Indah 1 sudah dipenuhi air, bahkan air sudah menggenangi ruang mesin kapal.
Karena kondisi yang semakin darurat, kru PHE ONWJ memprioritaskan upaya penyelamatan 18 kru yang terjebak di dalam kapal kargo tersebut.
Minimnya penerangan semakin menyulitkan penyelamatan. Berkat keterampilan kru PHE ONWJ yang sudah dibekali dasar-dasar penyelamatan di laut, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 berhasil dipindahkan ke kapal TB Mulia tepat sebelum kapal karam.
Sekitar pukul 20.30 WIB, proses evakuasi yang berlangsung selama 20 menit berhasil diselesaikan.
Baca juga: Erick Thohir: Tata kelola BUMN diakui OECD
Kapal TB Mulia yang berisi kru PHE ONWJ dan 18 awak kapal Glorie Indah 1 yang diselamatkan, bergerak meninggalkan kapal Glorie Indah 1 yang sudah tenggelam.
Para awak kapal Glorie Indah 1 yang selamat dibawa ke lokasi operasi PHE ONWJ terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Pada Kamis siang (18/7), seluruh awak kapal Glorie Indah 1 dimobilisasi ke Jakarta menggunakan kapal Pan Marine-12 milik PHE ONWJ.
Sebelum mengalami insiden di perairan Kepulauan Seribu, kapal kargo Glorie Indah 1, yang membawa material besi dan bahan makanan pokok, berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan tujuan Tanjung Balai Karimun.
"Respons cepat dan ketrampilan kru yang dimiliki oleh PHE ONWJ, (sehingga) keseluruhan awak kapal Glorie Indah berhasil diselamatkan," ujar Erick.
Menurut Erick, penyelamatan darurat di perairan yang terjadi di sekitar wilayah operasi ini bukan yang pertama dilakukan oleh tim PHE ONWJ.
"Ini sesuai dengan komitmen PHE ONWJ untuk menjaga keamanan dan keselamatan dalam setiap operasi, serta siaga dan responsif dalam mendukung keselamatan di sekitar wilayah operasi," kata Erick dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Sebelumnya, PT Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) berhasil menyelamatkan 18 orang awak kapal kargo Glorie Indah 1 yang karam pada Rabu (17/7) lalu, di perairan Kepulauan Seribu.
Baca juga: PHE ONWJ tingkatkan produksi migas dari di lepas pantai Karawang
Erick mengungkapkan, awalnya, sekitar pukul 18.30 WIB, tim area lapangan Zulu PHE ONWJ, yang berjarak 6-7 mil laut (sekitar 11,11 kilometer) dari lokasi kapal Glorie Indah 1, menerima sinyal darurat dan langsung merespon dengan mengirim unit kapal TB Mulia untuk proses evakuasi.
"Tim PHE ONWJ (juga) melaporkan insiden ini ke Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) dan Polair," jelasnya.
Evakuasi berjalan dramatis. Awalnya, kapal TB Mulia direncanakan menarik kapal Glorie Indah 1 ke daratan terdekat. Namun, kondisi tidak memungkinkan karena buritan Glorie Indah 1 sudah dipenuhi air, bahkan air sudah menggenangi ruang mesin kapal.
Karena kondisi yang semakin darurat, kru PHE ONWJ memprioritaskan upaya penyelamatan 18 kru yang terjebak di dalam kapal kargo tersebut.
Minimnya penerangan semakin menyulitkan penyelamatan. Berkat keterampilan kru PHE ONWJ yang sudah dibekali dasar-dasar penyelamatan di laut, seluruh awak kapal Glorie Indah 1 berhasil dipindahkan ke kapal TB Mulia tepat sebelum kapal karam.
Sekitar pukul 20.30 WIB, proses evakuasi yang berlangsung selama 20 menit berhasil diselesaikan.
Baca juga: Erick Thohir: Tata kelola BUMN diakui OECD
Kapal TB Mulia yang berisi kru PHE ONWJ dan 18 awak kapal Glorie Indah 1 yang diselamatkan, bergerak meninggalkan kapal Glorie Indah 1 yang sudah tenggelam.
Para awak kapal Glorie Indah 1 yang selamat dibawa ke lokasi operasi PHE ONWJ terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Pada Kamis siang (18/7), seluruh awak kapal Glorie Indah 1 dimobilisasi ke Jakarta menggunakan kapal Pan Marine-12 milik PHE ONWJ.
Sebelum mengalami insiden di perairan Kepulauan Seribu, kapal kargo Glorie Indah 1, yang membawa material besi dan bahan makanan pokok, berangkat dari Pelabuhan Sunda Kelapa dengan tujuan Tanjung Balai Karimun.
"Respons cepat dan ketrampilan kru yang dimiliki oleh PHE ONWJ, (sehingga) keseluruhan awak kapal Glorie Indah berhasil diselamatkan," ujar Erick.
Menurut Erick, penyelamatan darurat di perairan yang terjadi di sekitar wilayah operasi ini bukan yang pertama dilakukan oleh tim PHE ONWJ.
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2024
Tags: