Jakarta (ANTARA) - Son Woong-jung, ayah dari striker Tottenham Hotspur Son Heung-min, harus berurusan dengan polisi karena dituduh melakukan kekerasan verbal terhadap anak berusia 12 tahun.

Son Woong-jung merupakan mantan pesepak bola era 1980-an yang kini memiliki akademi sepak bola sendiri serta menjadi penulis buku tentang cara dia mendidik anaknya, Son Heung-min menjadi salah satu striker top di Liga Inggris dan timnas Korea Selatan.

Anak yang menjadi korban tersebut merupakan siswa akademi sepak bola milik Son Woong-jung di Korea Selatan.

Anak 12 tahun bernama Kim itu mengatakan kepada polisi bahwa dia menjadi sasaran umpatan kata-kata kotor dari Son Woong-jung

"Saya dipanggil oleh pelatih Son karena melakukan kesalahan saat latihan passing,” kata Kim dalam wawancara kepada polisi, sebagaimana diwartakan AFP pada Senin.

Pelatih kemudian melanjutkan umpatan kasar dan kotor itu, bahkan memanggil Kim dengan berbagai nama "yang menyinggung".

Bocah tersebut juga mengalami memar di paha kiri setelah terkena tendangan sudut dari Son Heung-yun, saudara laki-laki penyerang Tottenham tersebut.

Di sisi lain, Son Woong-jung menggambarkan tindakannya itu dirancang agar para siswa memiliki mental yang kuat dan tidak menjadi "atlet gagal".

Dia mengklaim sudah mencoba menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan, namun pihak korban justru meminta kompensasi berupa pembayaran.

Ryu Jae-yool, pengacara yang mewakili Kim, mengatakan kepada AFP bahwa kasus tersebut mencerminkan "puncak pelecehan anak selama bertahun-tahun yang menyamar sebagai metode pelatihan".

Son senior dan para staf pelatih di akademi sedang diselidiki, dan bisa menghadapi denda atau, jika dianggap cukup serius, kasusnya akan dibawa ke pengadilan, kata Ryu.

“Saya memperkirakan Son akan didakwa dan diadili di pengadilan,” kata Ryu, seraya menambahkan bahwa hal itu akan “berkontribusi dalam membersihkan negara dari kekerasan fisik dan verbal terhadap generasi muda”.

Secara terpisah, keluarga Kim juga telah melaporkan Son Woong-jung ke Korea Sport Ethics Centre untuk diselidiki.

Sebagai bagian dari penyelidikan, pihak berwenang akan menginterogasi siswa-siswa lain di akademi sepak bola itu untuk mengetahui apakah mereka pernah mengalami pelecehan verbal.