Jaksel berlakukan "contra flow" untuk kurangi macet di Ciledug Raya
22 Juli 2024 19:13 WIB
Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan memberlakukan sistem "contra flow" pada pembangunan saluran air wilayah Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama, Jakarta, Senin (22/7/2024) ANTARA/Luthfia Miranda Putri
Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan memberlakukan sistem contra flow untuk mengurangi kemacetan akibat adanya pekerjaan saluran air wilayah Ciledug Raya, Cipulir, Kebayoran Lama. Contra flow merupakan sistem rekayasa atau pengaturan lalu lintas yang mengubah jalur satu arah menjadi dua arah.
“Akhirnya kita memutuskan membuat contra flow, sehingga di pagi hari tidak cukup padat menuju Jakarta," kata Kepala Seksi Lalin Jalan Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan Prisno Jogiara di Jakarta, Senin.
Prisno mengatakan contra flow ditambahkan pada sisi selatan agar bagi pengendara yang ingin keluar Jakarta bisa melintasi satu jalur.
"Kita tambah untuk yang akan masuk ke Jakarta,” tambahnya.
Dalam pembangunan ini, keseriusan Dinas Perhubungan Jakarta Selatan juga diwujudkan dalam melakukan rapat internal rutin sebagai evaluasi untuk penanganan kemacetan tersebut.
“Kita dukung terkait rekayasa lalu lintas, setiap kegiatan dirapatkan tingkat dinas untuk berkoordinasi semua pihak untuk membahas rencana rekayasa lalu lintas, yang akan dilakukan sampai mengganggu lalu lintas,” ujarnya.
Kemudian, dalam penanganan lalu lintas akibat proyek pekerjaan pembangunan saluran air, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
Pihaknya menggandeng Polisi Lalu Lintas untuk berkoordinasi melakukan rekayasa lalu lintas untuk pagi hari atau jam berangkat kerja karyawan.
“Kita selalu dengan Polantas, dimana yang Cipulir itu yang awalnya hasil rapatnya yang seharusnya 2-2 Barat-Timur dan sebaliknya,” ujarnya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas melalui jalan pengganti median pemisah jalan atau area bawah jalan layang TransJakarta koridor 13 jurusan Halte Puri Beta Ciledug atau Halte CBD hingga Halte Tendean.
Pembangunan saluran ini dilakukan sejak 6 Mei 2024 dan ditargetkan rampung pada 30 November 2024.
Pembangunan dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya, sampai Pasar Cipulir.
Pengerjaan dilakukan bertahap, mulai dari pembangunan uji integrasi tumpukan (pile integrated test/PIT), pemasangan perkuatan pipa beton (reinforce concrete pipe/RCP) dengan metode pemasangan pipa di bawah tanah (jacking) dan pengerjaan lubang utama (mainhole).
Baca juga: Dishub Jaksel tindak 703 pengendara yang melanggar aturan lalu lintas
Baca juga: Personel gabungan sisir parkir liar di Jalan Senopati
Baca juga: Dishub Jaksel atur lalin akibat pengerjaan saluran air di Jalan Satrio
“Akhirnya kita memutuskan membuat contra flow, sehingga di pagi hari tidak cukup padat menuju Jakarta," kata Kepala Seksi Lalin Jalan Suku Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta Selatan Prisno Jogiara di Jakarta, Senin.
Prisno mengatakan contra flow ditambahkan pada sisi selatan agar bagi pengendara yang ingin keluar Jakarta bisa melintasi satu jalur.
"Kita tambah untuk yang akan masuk ke Jakarta,” tambahnya.
Dalam pembangunan ini, keseriusan Dinas Perhubungan Jakarta Selatan juga diwujudkan dalam melakukan rapat internal rutin sebagai evaluasi untuk penanganan kemacetan tersebut.
“Kita dukung terkait rekayasa lalu lintas, setiap kegiatan dirapatkan tingkat dinas untuk berkoordinasi semua pihak untuk membahas rencana rekayasa lalu lintas, yang akan dilakukan sampai mengganggu lalu lintas,” ujarnya.
Kemudian, dalam penanganan lalu lintas akibat proyek pekerjaan pembangunan saluran air, pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak terkait.
Pihaknya menggandeng Polisi Lalu Lintas untuk berkoordinasi melakukan rekayasa lalu lintas untuk pagi hari atau jam berangkat kerja karyawan.
“Kita selalu dengan Polantas, dimana yang Cipulir itu yang awalnya hasil rapatnya yang seharusnya 2-2 Barat-Timur dan sebaliknya,” ujarnya.
Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi DKI Jakarta melakukan rekayasa lalu lintas melalui jalan pengganti median pemisah jalan atau area bawah jalan layang TransJakarta koridor 13 jurusan Halte Puri Beta Ciledug atau Halte CBD hingga Halte Tendean.
Pembangunan saluran ini dilakukan sejak 6 Mei 2024 dan ditargetkan rampung pada 30 November 2024.
Pembangunan dimulai dari simpang Jalan Seskoal melewati Jalan Ciledug Raya, sampai Pasar Cipulir.
Pengerjaan dilakukan bertahap, mulai dari pembangunan uji integrasi tumpukan (pile integrated test/PIT), pemasangan perkuatan pipa beton (reinforce concrete pipe/RCP) dengan metode pemasangan pipa di bawah tanah (jacking) dan pengerjaan lubang utama (mainhole).
Baca juga: Dishub Jaksel tindak 703 pengendara yang melanggar aturan lalu lintas
Baca juga: Personel gabungan sisir parkir liar di Jalan Senopati
Baca juga: Dishub Jaksel atur lalin akibat pengerjaan saluran air di Jalan Satrio
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: