Bayi orang utan lahir di pusat reintroduksi cagar alam Aceh Besar
22 Juli 2024 18:41 WIB
Orang utan betina dewasa bernama Wenda yang hidup di Pusat Reintroduksi Orangutan di Cagar Alam Jantho menggendong bayinya yang sudah berusia sekitar 1-2 pekan, di Aceh Besar, Senin (22/7/2024) (ANTARA/HO/Tangkapan layar video BKSDA)
Banda Aceh (ANTARA) - Seekor bayi orang utan lahir di Pusat Reintroduksi Orangutan di Cagar Alam Jantho, Aceh Besar, yang merupakan bayi orang utan ke tujuh yang lahir di lokasi tersebut sejak 2011.
"Bayi orang utan itu sudah berusia 1-2 pekan," kata Kepala Balai KSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, di Banda Aceh, Senin.
Kelahiran bayi orang utan tersebut pertama sekali diketahui pada Jumat (19/7) lalu oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Ujang mengatakan, bayi orang utan itu berjenis kelamin betina. Lahir dalam keadaan sehat dari salah satu orang utan betina dewasa bernama Wenda yang hidup di pusat reintroduksi tersebut.
Baca juga: Satu orang utan mati terseret banjir di Gayo Lues
Baca juga: BKSDA evakuasi orangutan dari kebun sawit di Subulussalam
Dia menyampaikan kelahiran itu merupakan momen istimewa karena menjadi bayi orang utan ketujuh yang lahir di Cagar Alam Jantho sejak dimulainya program reintroduksi orang utan pada 2011 lalu.
"Untuk nama (bayi orang utan, red) belum kita berikan, saya laporkan dulu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ujar Ujang.
Cagar Alam Jantho merupakan habitat bagi banyak satwa liar, termasuk orang utan Sumatera dengan jumlah lebih dari 120 individu telah dilepas liar di sana.
Pusat reintroduksi orang utan Jantho sendiri berlokasi di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, salah satu program di bawah Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) yang dikelola BKSDA Aceh bersama dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL).
Pusat Reintroduksi Orangutan ditunjuk sebagai pusat reintroduksi orang utan berdasarkan SK Menhut Nomor S.436/Menhut-IV/2010 tanggal 31 Agustus 2010.*
Baca juga: Kejari Langsa tangani perkara perdagangan orang utan
Baca juga: BKSDA Aceh evakuasi orang utan terjebak di perkebunan warga
"Bayi orang utan itu sudah berusia 1-2 pekan," kata Kepala Balai KSDA Aceh, Ujang Wisnu Barata, di Banda Aceh, Senin.
Kelahiran bayi orang utan tersebut pertama sekali diketahui pada Jumat (19/7) lalu oleh tim Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh.
Ujang mengatakan, bayi orang utan itu berjenis kelamin betina. Lahir dalam keadaan sehat dari salah satu orang utan betina dewasa bernama Wenda yang hidup di pusat reintroduksi tersebut.
Baca juga: Satu orang utan mati terseret banjir di Gayo Lues
Baca juga: BKSDA evakuasi orangutan dari kebun sawit di Subulussalam
Dia menyampaikan kelahiran itu merupakan momen istimewa karena menjadi bayi orang utan ketujuh yang lahir di Cagar Alam Jantho sejak dimulainya program reintroduksi orang utan pada 2011 lalu.
"Untuk nama (bayi orang utan, red) belum kita berikan, saya laporkan dulu ke Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK)," ujar Ujang.
Cagar Alam Jantho merupakan habitat bagi banyak satwa liar, termasuk orang utan Sumatera dengan jumlah lebih dari 120 individu telah dilepas liar di sana.
Pusat reintroduksi orang utan Jantho sendiri berlokasi di Cagar Alam Hutan Pinus Jantho, salah satu program di bawah Sumatran Orangutan Conservation Programme (SOCP) yang dikelola BKSDA Aceh bersama dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL).
Pusat Reintroduksi Orangutan ditunjuk sebagai pusat reintroduksi orang utan berdasarkan SK Menhut Nomor S.436/Menhut-IV/2010 tanggal 31 Agustus 2010.*
Baca juga: Kejari Langsa tangani perkara perdagangan orang utan
Baca juga: BKSDA Aceh evakuasi orang utan terjebak di perkebunan warga
Pewarta: Rahmat Fajri
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2024
Tags: