Kadin: Dokumen "whitepaper" diharapkan perkuat pembangunan 2025-2029
22 Juli 2024 18:37 WIB
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid bersama asosiasi-asosiasi dunia usaha menyampaikan keterangan kepada awak media di Jakarta, Senin (22/7/2024) ANTARA/Aji Cakti
Jakarta (ANTARA) - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan Dokumen Peta Putih atau whitepaper kebijakan ekonomi diharapkan dapat memperkuat dan menyukseskan program pembangunan nasional 2025-2029.
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan bahwa Kadin Indonesia sedang menyusun whitepaper berisi usulan dan masukan pelaku usaha, investor maupun termasuk akademisi, mengenai isu-isu ekonomi strategis yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional lima tahun ke depan.
“Dalam penyusunan whitepaper ini, Kadin menekankan pentingnya prinsip Gotong Royong dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehubungan dengan itu, hari ini kami menggelar rapat koordinasi bersama para asosiasi industri yang merupakan anggota luar biasa Kadin Indonesia untuk berpartisipasi dalam penyusunan whitepaper dengan memberikan masukan sektoral dalam Focus Group Discussion serta menyampaikan hasil kajian, laporan, dan survei,” ujar Arsjad di Jakarta, Senin.
Kadin Indonesia pada hari ini, Senin (22/7) menggelar rapat koordinasi dalam rangka penyusunan whitepaper berisi usulan dunia usaha bagi program pembangunan ekonomi 2024-2029. Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh ratusan asosiasi industri yang menjadi anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia.
Arsjad mengatakan, acara ini juga menjadi sinergi dunia usaha dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Sebagai induk organisasi yang mewadahi dunia usaha sekaligus mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia siap bergotong royong menyukseskan program pembangunan ekonomi 2025-2029 dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan merealisasikan cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Setidaknya ada tiga isu yang menjadi fokus, yaitu optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan, penguatan kapasitas UMKM nasional, dan peningkatan kesejahteraan kelas menengah. Kemampuan dalam mengatasi ketiga isu ini juga akan menentukan kesuksesan dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Arsjad.
Inisiatif ini menegaskan komitmen Kadin Indonesia terhadap pemerintah dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Selain membahas mengenai penyusunan whitepaper pembangunan ekonomi, rapat koordinasi ALB Kadin Indonesia asosiasi juga diisi oleh agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai Pilot Project Sinergi Asosiasi antara Asosiasi Mall dan 8 Asosiasi Pendukung Mall.
“Pertemuan hari ini juga merupakan tindak lanjut dari Forum ALB yang diselenggarakan ketika rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Alhamdulillah, saat ini, semakin banyak asosiasi yang bergabung dengan Kadin Indonesia. Setidaknya saat ini ada 221 asosiasi atau naik 78 persen, dibandingkan hanya 124 asosiasi ketika pertama kali saya menjabat pada tahun 2021. Ini artinya ada dukungan dan kepercayaan lebih yang diberikan kepada Kadin Indonesia,” kata Arsjad.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Erik Hidayat mengapresiasi Kadin Indonesia karena telah melibatkan para asosiasi dalam proses penyusunan whitepaper yang nantinya bisa jadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun program kerja. Hal ini sejalan dengan mandat Kadin Indonesia sebagai wadah bagi dunia usaha dan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan ekonomi.
“Kami harap setelah whitepaper ini diserahkan kepada pemerintah, ada keberpihakan pemerintah terhadap pengusaha-pengusaha lokal. Kami juga meminta bantuan Kadin Indonesia, agar suara-suara pengusaha lokal tetap didengar,” kata Erik.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1987 dan diperkuat oleh Keppres No. 18 Tahun 2022, Kadin Indonesia diamanahkan untuk menjadi rumah bagi seluruh asosiasi, himpunan, ikatan, dan gabungan yang mewakili dunia usaha nasional.
Baca juga: Kadin: Banyak pelaku usaha belum mengerti ESG
Baca juga: Kadin targetkan dokumen "whitepaper" siap sebelum September tahun ini
Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid mengatakan bahwa Kadin Indonesia sedang menyusun whitepaper berisi usulan dan masukan pelaku usaha, investor maupun termasuk akademisi, mengenai isu-isu ekonomi strategis yang berkaitan dengan pembangunan ekonomi nasional lima tahun ke depan.
“Dalam penyusunan whitepaper ini, Kadin menekankan pentingnya prinsip Gotong Royong dan Bhinneka Tunggal Ika. Sehubungan dengan itu, hari ini kami menggelar rapat koordinasi bersama para asosiasi industri yang merupakan anggota luar biasa Kadin Indonesia untuk berpartisipasi dalam penyusunan whitepaper dengan memberikan masukan sektoral dalam Focus Group Discussion serta menyampaikan hasil kajian, laporan, dan survei,” ujar Arsjad di Jakarta, Senin.
Kadin Indonesia pada hari ini, Senin (22/7) menggelar rapat koordinasi dalam rangka penyusunan whitepaper berisi usulan dunia usaha bagi program pembangunan ekonomi 2024-2029. Rapat koordinasi tersebut dihadiri oleh ratusan asosiasi industri yang menjadi anggota luar biasa (ALB) Kadin Indonesia.
Arsjad mengatakan, acara ini juga menjadi sinergi dunia usaha dalam mendukung pembangunan ekonomi nasional. Sebagai induk organisasi yang mewadahi dunia usaha sekaligus mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia siap bergotong royong menyukseskan program pembangunan ekonomi 2025-2029 dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan merealisasikan cita-cita Indonesia Emas 2045.
“Setidaknya ada tiga isu yang menjadi fokus, yaitu optimalisasi sektor-sektor strategis yang dapat mendorong pertumbuhan, penguatan kapasitas UMKM nasional, dan peningkatan kesejahteraan kelas menengah. Kemampuan dalam mengatasi ketiga isu ini juga akan menentukan kesuksesan dalam mencapai cita-cita Indonesia Emas 2045,” ujar Arsjad.
Inisiatif ini menegaskan komitmen Kadin Indonesia terhadap pemerintah dalam mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.
Selain membahas mengenai penyusunan whitepaper pembangunan ekonomi, rapat koordinasi ALB Kadin Indonesia asosiasi juga diisi oleh agenda penandatanganan nota kesepahaman (MoU) mengenai Pilot Project Sinergi Asosiasi antara Asosiasi Mall dan 8 Asosiasi Pendukung Mall.
“Pertemuan hari ini juga merupakan tindak lanjut dari Forum ALB yang diselenggarakan ketika rapat pimpinan nasional (Rapimnas). Alhamdulillah, saat ini, semakin banyak asosiasi yang bergabung dengan Kadin Indonesia. Setidaknya saat ini ada 221 asosiasi atau naik 78 persen, dibandingkan hanya 124 asosiasi ketika pertama kali saya menjabat pada tahun 2021. Ini artinya ada dukungan dan kepercayaan lebih yang diberikan kepada Kadin Indonesia,” kata Arsjad.
Dalam kesempatan sama, Ketua Umum Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Erik Hidayat mengapresiasi Kadin Indonesia karena telah melibatkan para asosiasi dalam proses penyusunan whitepaper yang nantinya bisa jadi pertimbangan pemerintah dalam menyusun program kerja. Hal ini sejalan dengan mandat Kadin Indonesia sebagai wadah bagi dunia usaha dan mitra strategis pemerintah dalam pembangunan ekonomi.
“Kami harap setelah whitepaper ini diserahkan kepada pemerintah, ada keberpihakan pemerintah terhadap pengusaha-pengusaha lokal. Kami juga meminta bantuan Kadin Indonesia, agar suara-suara pengusaha lokal tetap didengar,” kata Erik.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1987 dan diperkuat oleh Keppres No. 18 Tahun 2022, Kadin Indonesia diamanahkan untuk menjadi rumah bagi seluruh asosiasi, himpunan, ikatan, dan gabungan yang mewakili dunia usaha nasional.
Baca juga: Kadin: Banyak pelaku usaha belum mengerti ESG
Baca juga: Kadin targetkan dokumen "whitepaper" siap sebelum September tahun ini
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: