Jakarta (ANTARA) - Produksi minyak merah menjadi salah satu program pemerintah yang belakangan ini kerap didorong sebagai alternatif penggunaan minyak goreng. Minyak merah sebenarnya sudah lama beredar di Indonesia, namun masih kurang dikenal oleh sebagian orang. Lantas apa itu minyak merah?

Minyak merah atau refined palm oil merupakan produk dari minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) yang dihasilkan dari buah kelapa sawit atau nama ilmiahnya Elaeis guineensis.

Minyak merah terjadi terjadi karena proses produksi penyulingan minyak sawit mentah (CPO) yang tidak dilanjutkan ke proses-proses selanjutnya. Minyak merah lebih sedikit dimurnikan daripada minyak sawit pada umumnya yang melalui tahap bleaching atau pemucatan dan deodorisasi.

Baca juga: Menkop UKM sebut minyak makan merah sehat

Baca juga: Kementerian BUMN siap fasilitasi produksi minyak makan merah


Minyak merah memiliki karakteristik warna terang mencolok dan aroma yang kuat karena berasal dari kelapa sawit yang memang berwarna merah tua.

Menurut Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dikutip laman Kementerian Pertanian, minyak merah masih mempertahankan kandungan senyawa fitonutrien, meliputi karoten sebagai sumber vitamin A, tokoferol dan tokotrienol sebagai vitamin E, dan squalene yang bermanfaat, seperti menjaga kesehatan kulit.

Minyak merah juga memiliki manfaat untuk menjaga kesehatan otak karena memiliki kandungan Vitamin E yang mungkin dapat mengurangi perkembangan demensia dan penyakit Alzheimer akibat lesi pada otak. Ini karena vitamin E melindungi otak dari radikal bebas yang dapat merusak neuron.

Minyak merah dapat dimanfaatkan untuk beragam kebutuhan, tidak hanya untuk menggoreng, tetapi juga membuat camilan, biskuit, roti, margarin, shortening, minyak salad dan dressing.

Bahkan, minyak merah juga memiliki daya tahan tinggi dapat digunakan hingga 5-6 kali untuk menggoreng berulang kali. Namun, perlu diperhatikan penggunaan minyak merah harus diganti secara rutin untuk dijadikan sebagai minyak masakan.

Baca juga: Pakar: Minyak makan merah harus terjangkau dan mudah didapat

Baca juga: Chef Norman Ismail terkesan dengan kualitas minyak makan merah

Baca juga: Menkop UKM Teten yakin minyak makan merah laku di pasaran