Seniman Indonesia-Australia kolaborasi di lereng Merapi
25 Februari 2014 23:05 WIB
ilustrasi Apel Siaga Erupsi Merapi Ratusan relawan mengikuti apel siaga peringatan tiga tahun erupsi Gunung Merapi di Kepuharjo, Cangkringan, Sleman, Yogyakarta, Selasa (5/11). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)
Sleman (ANTARA News) - Pertunjukan seni lintas disiplin kolaborasi seniman Indonesia dan Australia akan ditampilkan di halaman Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta Sabtu 1 Maret 2014 pukul 07.30 WIB.
"Pertunjukan seperti ini perlu, untuk mengenalkan potensi wisata Sleman kepada wisatawan baik nasional maupun internaional," kata penyelenggara acara Bambang N Karim, Selasa.
Bambang N Karim bekerja sama dengan Agung Gunawan memadukan seni tari atau gerak dengan seni media baru, seni instalasi dan teater yang mencerminkan semangat pencarian melalui berbagai kontradiksi.
"Kolaborasi ini akan didukung pula komposisi musik gubahan Johan Adhyatma dari Pradapa Loka Bhakti dan Hari Wirawan seniman Banyuwangi," katanya.
Ia mengatakan, proses dan komposisi karya ini menunjukkan semangat kolaborasi dua negeri.
"Seni lintas disiplin(inter disciplinary art) adalah perpaduan beberapa genre seni ke dalam satu formasi dengan komposisi baru pula," katanya.
Pertunjukan seni lintas disiplin tersebut melibatkan 70 seniman tari dengan usia rata-rata pada jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah.
Prakarsa Bambang ini disambut baik oleh Pemkab Sleman dan perwakilan pemerintah Australia, sebagai salah satu momen peringatan ulang tahun ke 25 Australia Indonesia.
Kepala Bagian Perekonomian Ambarwati mengatakan bahwa pertunjukan kesenian ini merupakan pengenalan teknis "multimedia art" agar bisa diapresiasi masyarakat.
"Selain itu performance art ini juga diharapkan dapat lebih menggerakkan dan mendorong aktivitas perekonomian di Kabupaten Sleman terutama pascaerupsi Gunung Kelud yang berdampak sampai di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Sleman sangat terbuka terhadap duta-duta seni baik nasional maupun internasional.(*)
"Pertunjukan seperti ini perlu, untuk mengenalkan potensi wisata Sleman kepada wisatawan baik nasional maupun internaional," kata penyelenggara acara Bambang N Karim, Selasa.
Bambang N Karim bekerja sama dengan Agung Gunawan memadukan seni tari atau gerak dengan seni media baru, seni instalasi dan teater yang mencerminkan semangat pencarian melalui berbagai kontradiksi.
"Kolaborasi ini akan didukung pula komposisi musik gubahan Johan Adhyatma dari Pradapa Loka Bhakti dan Hari Wirawan seniman Banyuwangi," katanya.
Ia mengatakan, proses dan komposisi karya ini menunjukkan semangat kolaborasi dua negeri.
"Seni lintas disiplin(inter disciplinary art) adalah perpaduan beberapa genre seni ke dalam satu formasi dengan komposisi baru pula," katanya.
Pertunjukan seni lintas disiplin tersebut melibatkan 70 seniman tari dengan usia rata-rata pada jenjang pendidikan sekolah dasar dan menengah.
Prakarsa Bambang ini disambut baik oleh Pemkab Sleman dan perwakilan pemerintah Australia, sebagai salah satu momen peringatan ulang tahun ke 25 Australia Indonesia.
Kepala Bagian Perekonomian Ambarwati mengatakan bahwa pertunjukan kesenian ini merupakan pengenalan teknis "multimedia art" agar bisa diapresiasi masyarakat.
"Selain itu performance art ini juga diharapkan dapat lebih menggerakkan dan mendorong aktivitas perekonomian di Kabupaten Sleman terutama pascaerupsi Gunung Kelud yang berdampak sampai di Sleman," katanya.
Ia mengatakan, Kabupaten Sleman sangat terbuka terhadap duta-duta seni baik nasional maupun internasional.(*)
Pewarta: Victorianus Sat Pranyoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: