Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Pusat menyelenggarakan Roadshow Bunda Literasi di RPTRA Gondangdia, Jalan Cik Ditiro RT 01/02, Gondangdia, Menteng, untuk menciptakan generasi unggul. Kepala Suku Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Pusip) Jakarta Pusat, Irwan Septinadi mengatakan, kegiatan ini merupakan wadah positif untuk mengembangkan keberanian dan kepribadian anak untuk jadi generasi unggul.

"Meski teknologi semakin berkembang, dari sastralah kosa kata akan menjadi kaya dan empati akan semakin terasah. Semakin bermakna karena literasi," kata Irwan di Jakarta, Senin.

Pada kegiatan ini juga digelar sosialisasi bertema "Pentingnya Pendidikan Sastra di Era Digital" dengan menghadirkan sebanyak 80 peserta dari perwakilan unsur forum anak kecamatan, pendidik PAUD, SD, Kader Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (PKK), orang tua dan ASN di wilayah Kecamatan Menteng.

Bunda Literasi Kota Administrasi Jakarta Pusat, Ucu Jamilah menyebutkan, sebanyak 56 anak berpartisipasi dalam kegiatan Roadshow Bunda Literasi Jakarta Pusat. Selain berisi edukasi tentang pentingnya pendidikan sastra di era digital, kegiatan juga dimeriahkan lomba puisi dan mewarnai.

Baca juga: Dispusip dan Undira tingkatkan peran perpustakaan di perguruan tinggi
Baca juga: Pemkot Jakpus dorong generasi muda gemar baca untuk perkaya literasi
Selain itu, kegiatan ini juga sebagai upaya menanamkan kecintaan terhadap sastra sejak dini. Terlebih lagi, kegiatan ini dalam rangka menyambut Hari Anak Nasional yang dirayakan setiap 23 Juli.

"Sastra memiliki peran penting membentuk karakter dan kepribadian anak. Sastra dapat membantu anak untuk mengembangkan imajinasi, kreativitas, dan kemampuan berbahasa," kata Ucu.

Ucu berharap kegiatan lomba yang digelar dapat menjadi wadah untuk mengekspresikan diri dan menuangkan kreativitas melalui karya seni dan sastra.

Karena itu, Ucu mengajak kepada semua pihak terutama para Bunda PAUD dan Bunda Literasi, untuk terus bersinergi dalam menanamkan kecintaan terhadap sastra kepada anak-anak.

"Mari kita jadikan sastra sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari dan jadikan era digital ini sebagai peluang untuk meningkatkan budaya literasi di Indonesia," kata Ucu.