Jakarta (ANTARA) - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mendorong seluruh pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Indonesia untuk dapat mengembangkan produk yang bernilai ekonomi, dengan menggunakan fasilitas riset yang dimiliki oleh BRIN.

​​​​​Hal tersebut diutarakan oleh Kepala BRIN Laksana Tri Handoko saat menyambut kunjungan dari Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki ke Kawasan Sains dan Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, Jawa Barat.

"Semoga Kementerian Koperasi dan UKM dapat memanfaatkan fasilitas ini dan kami mengundang mitra dan pelaku usaha untuk hadir di sini, termasuk investasi asing bukan untuk menjual formulasinya tetapi melakukan research and development (R&D) dan sekaligus berproduksi," kata Laksana melalui keterangan di Jakarta, Senin.

Laksana menjelaskan KST Soekarno merupakan salah satu kawasan global, di mana UKM dan start up dapat mengembangkan produk, karena KST Soekarno memiliki fasilitas untuk mengujinya.

Untuk itu, ia menekankan pentingnya kolaborasi antara BRIN dengan Kementerian Koperasi dan UKM untuk memfasilitasi produksi lokal, dengan memanfaatkan infrastruktur dan hasil riset yang ada di KST Soekarno.

Baca juga: Kemenkop UKM, BRIN jajaki kerja sama komersialisasi hasil riset
Baca juga: BRIN dorong Kopi Tolaki terdaftar dalam Indikasi Geografis


Senada dengan hal tersebut, MenKopUKM Teten Masduki juga menyoroti urgensi adopsi riset dalam pengembangan produk UKM. Menurutnya, ekonomi digital dan perubahan global membutuhkan inovasi yang didukung oleh riset yang kuat.

"UMKM bertumbuh di banyak negara dengan ekonomi digital dan perubahan itu menghasilkan ekonomi baru. Saat ini, produk UMKM daya saingnya kuat dan adanya platform global menjadi sarana untuk masuk ke pasar dunia," ujarnya.

Teten menjelaskan saat ini banyak produk UMKM Indonesia yang belum berbasis riset. Ia menilai hal tersebut menjadi salah satu faktor tak adanya perubahan dalam ekonomi Indonesia.

"Ekonomi digital kita terhambat menuju ekonomi baru karena e-commerce kita dikuasai asing," lanjutnya.

Baca juga: Permintaan tinggi, BRIN budidayakan tanaman kayu putih di Biak Numfor
Baca juga: BRIN dan ITB Ahmad Dahlan kerja sama kembangkan UMKM


Untuk itu, Teten menekankan pengembangan dan perbaikan sarana produksi UMKM untuk membangun teknologi produksi yang modern secara bertahap.

Ia juga menyatakan pihaknya akan membangunkan rumah-rumah produksi bersama yang dapat mengelola berbagai keunggulan domestik seperti hasil kebun, pertambangan, pertanian, dan kelautan melalui kerja sama dengan BRIN.

"Kami ingin bekerja sama dengan BRIN sebagai lembaga penelitian untuk mencari hasil-hasil riset yang dapat dikomersialisasikan, karena kami ada ekosistemnya untuk melahirkan ekonomi baru dan saya optimis kita dapat mengelola produk yang berbahan baku lokal secara kompetitif," ucap Teten Masduki.

Baca juga: INDEF sebut Kampus UMKM Shopee jadi program terpopuler untuk UMKM
Baca juga: Kemenko Perekonomian-BRIN lakukan serah terima naskah kebijakan
Baca juga: BRIN beri peluang perusahaan rintisan kembangkan produk riset