Dalam laman Kemenpora yang dipantau ANTARA di Jakarta, Senin, ia membeberkan ajang yang diikuti ratusan peserta itu diharap mampu mendorong terbentuknya jiwa sportif dan cinta olahraga bagi anak-anak.
"Kidzpora sudah dilaksanakan dua kali. Tentu festival olahraga sangat baik untuk membentuk fisik anak-anak usia dini, ini akan diadakan setiap bulan dan secara bertahap," kata Dito.
Lebih lanjut dia membeberkan, kegiatan sehari tersebut terbuka untuk umum dan bisa diikuti oleh peserta dari luar Jabodetabek, sehingga bisa membangun rasa pertemanan dalam kerangka kebersamaan.
Selain meningkatkan kebugaran dan membentuk pola hidup sehat, kegiatan itu juga mampu menunjang peningkatan prestasi, serta menjaring bakat-bakat potensial sejak dini.
Dito optimistis, ke depan anak-anak yang menjadi peserta itu bisa siap untuk menjadi atlet masa depan Indonesia, karena potensi mereka sangat besar.
Menurut dia, jika daerah lainnya bisa mengikuti tentu akan lebih bagus.
Ia menambahkan, khusus untuk penyandang disabilitas, Kemenpora juga berkomitmen penuh dalam mendukung kebugaran dan keolahragaan bagi mereka.
Melalui FOD, anak-anak akan mendalami berbagai cabang olahraga yang akan dipertandingkan pada level nasional maupun internasional.
"Saya berpesan kepada siswa, orang tua, dan juga guru untuk mari kita jadikan aktivitas fisik dan olahraga sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," ujar menteri termuda dalam Kabinet Indonesia Maju itu.
Baca juga: Festival Disabilitas pamerkan 10 permainan olahraga khusus
Baca juga: Kemenpora buat rapat optimalisasi untuk siapkan pemuda berdaya saing
Baca juga: Festival Disabilitas pamerkan 10 permainan olahraga khusus
Baca juga: Kemenpora buat rapat optimalisasi untuk siapkan pemuda berdaya saing