Microsoft sebut 8,5 juta perangkat terdampak gangguan IT global
22 Juli 2024 11:17 WIB
Sebuah mesin register sebuah toko menampilkan layar biru akibat gangguan IT di Canberra, Australia, Jumat (19/7/2024). ANTARA FOTO/REUTERS/AAP Image/Lukas Coch/foc.
Jakarta (ANTARA) - Microsoft memperkirakan sebanyak 8,5 juta perangkat atau di bawah 1 persen dari total perangkat Windows di seluruh dunia terdampak gangguan IT global yang baru-baru ini terjadi.
Angka tersebut diumumkan Microsoft oleh wakil presiden keamanan perusahaan dan OS Microsoft David Weston dalam unggahan blog di situs perusahaan.
"Meskipun persentase (perangkat yang terdampak) kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan perusahaan yang menggunakan CrowdStrike menjalankan banyak layanan penting," tulis David, dikutip pada Senin.
Baca juga: Gangguan teknologi global akibatkan kekacauan besar di California
David juga mengatakan meskipun gangguan IT ini bukan insiden yang disebabkan Microsoft, namun perusahaan teknologi itu bekerja sama dengan CrowdStrike untuk menangani permasalahan ini.
Pemulihan sistem berjalan lambat apabila setiap perangkat yang terpengaruh memerlukan perbaikan manual. Tetapi, Weston mengatakan Microsoft dan CrowdStrike telah mengembangkan solusi yang membantu infrastruktur Azure Microsoft untuk mempercepat pemulihan sistem.
Selain itu, Microsoft juga menggaet Amazon Web Services dan Google Cloud Platform.
Baca juga: Gangguan TI global pengaruhi operasi dua bank besar Afsel
Diketahui, bisnis di seluruh dunia pada hari Jumat (19/7) melaporkan adanya gangguan IT, termasuk munculnya "layar biru kematian" pada komputer Windows mereka, dalam salah satu gangguan IT paling luas dalam beberapa tahun terakhir.
Gangguan ini telah memengaruhi perusahaan di berbagai sektor, mulai dari bank, jaringan makanan, dan rumah pialang, hingga organisasi berita, jaringan kereta api, dan maskapai penerbangan.
Baca juga: Microsoft: Layanan dipulihkan, langkah-langkah stabilisasi diambil
Pembaruan yang dilakukan perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike disebut sebagai penyebab dari gangguan IT yang memengaruhi operasional perusahaan berbagai sektor itu. Perangkat lunak perusahaan ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola keamanan pada perangkat dan server Windows.
Sebuah unggahan di forum dukungan CrowdStrike mengakui masalah ini, mengatakan bahwa perusahaan telah menerima laporan tentang adanya henti operasi yang terkait dengan pembaruan konten.
Baca juga: Gangguan TI global berkaitan dengan produk 'software' CrowdStrike
Baca juga: Gangguan IT besar hantam bank, maskapai, dan bisnis di seluruh dunia
Angka tersebut diumumkan Microsoft oleh wakil presiden keamanan perusahaan dan OS Microsoft David Weston dalam unggahan blog di situs perusahaan.
"Meskipun persentase (perangkat yang terdampak) kecil, dampak ekonomi dan sosial yang luas mencerminkan perusahaan yang menggunakan CrowdStrike menjalankan banyak layanan penting," tulis David, dikutip pada Senin.
Baca juga: Gangguan teknologi global akibatkan kekacauan besar di California
David juga mengatakan meskipun gangguan IT ini bukan insiden yang disebabkan Microsoft, namun perusahaan teknologi itu bekerja sama dengan CrowdStrike untuk menangani permasalahan ini.
Pemulihan sistem berjalan lambat apabila setiap perangkat yang terpengaruh memerlukan perbaikan manual. Tetapi, Weston mengatakan Microsoft dan CrowdStrike telah mengembangkan solusi yang membantu infrastruktur Azure Microsoft untuk mempercepat pemulihan sistem.
Selain itu, Microsoft juga menggaet Amazon Web Services dan Google Cloud Platform.
Baca juga: Gangguan TI global pengaruhi operasi dua bank besar Afsel
Diketahui, bisnis di seluruh dunia pada hari Jumat (19/7) melaporkan adanya gangguan IT, termasuk munculnya "layar biru kematian" pada komputer Windows mereka, dalam salah satu gangguan IT paling luas dalam beberapa tahun terakhir.
Gangguan ini telah memengaruhi perusahaan di berbagai sektor, mulai dari bank, jaringan makanan, dan rumah pialang, hingga organisasi berita, jaringan kereta api, dan maskapai penerbangan.
Baca juga: Microsoft: Layanan dipulihkan, langkah-langkah stabilisasi diambil
Pembaruan yang dilakukan perusahaan perangkat lunak keamanan siber CrowdStrike disebut sebagai penyebab dari gangguan IT yang memengaruhi operasional perusahaan berbagai sektor itu. Perangkat lunak perusahaan ini banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengelola keamanan pada perangkat dan server Windows.
Sebuah unggahan di forum dukungan CrowdStrike mengakui masalah ini, mengatakan bahwa perusahaan telah menerima laporan tentang adanya henti operasi yang terkait dengan pembaruan konten.
Baca juga: Gangguan TI global berkaitan dengan produk 'software' CrowdStrike
Baca juga: Gangguan IT besar hantam bank, maskapai, dan bisnis di seluruh dunia
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2024
Tags: