"Saya akan memeriksa bus wisata, cek ada yang berkarat atau tidak," kata Ahok, di Balaikota DKI Jaya, Selasa.
Pemerintah Provinsi DKI Jaya akan mengoperasikan beberapa bus pariwisata bertingkat yang rute dan waktunya telah ditentukan; salah satunya untuk mendongkrak gairah kepariwisataan setempat.
"Bisa saja ada persoalan 'khan? Meski sampai saat ini belum ada masalah, tapi saya rasa nanti bakal jadi masalah kalau mogok," katanya.
Ahok yang mengaku belum pernah naik bus baru tersebut sebelumnya kecewa atas pembelian bus yang dirasa tidak sesuai standar internasional seperti yang dia minta.
Ahok menginstruksikan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI Jaya membeli armada bus setara Volvo buatan Swedia yang sangat terbukti kualitasnya, Mercedes Benz, atau Scania.
Semuanya merek-merek Eropa yang walau terkesan mahal namun terbukti tangguh dan bisa diandalkan sehingga dalam jangka panjang justru sangat menghemat anggaran.
Ahok mengeluarkan instruksi membeli bus-bus tingkat berkualitas tinggi, namun apa lacur... yang dibeli adalah bus merk China, Weichai, yang reputasinya belum dikenal di gelanggang internasional.
Sebelumnya, bus-bus transjakarta yang diimpor dari China dijumpai banyak yang berkarat setiba di Jakarta; padahal dibeli dengan harga cukup mahal, Rp3,7 miliar perunit bus gandeng. Untuk diketahui, harga satu unit bus Weichai itu Rp3 miliar, sehingga total APBD DKI Jaya yang dikeluarkan untuk membeli bus-bus tingkat pariwisata itu Rp17,5 miliar.
Sebagai perbandingan, harga satu unit bus tingkat khusus pariwisata Volvo ataupun Mercedes-Benz bisa lebih murah dengan jaminan purna jual yang juga terbukti.
Saat ini terdapat lima unit bus pariwisata tingkat yang beroperasi. Namun, tahun ini Dinas Pariwisata dan Kebudayaa akan menambah bus tingkat pariwisata sebanyak 20 unit dengan anggaran Rp60 miliar.