Jakarta (ANTARA News) - Para pendukung Borussia Dortmund akan ditawari teh panas dan kue di Zenit St Petersburg dini hari nanti namun tanpa keramahan di dalam stadion karena klub Rusia ini tengah berburu lolos ke perempatfinal Liga Champions untuk pertama kalinya.
Zenit mungkin dianggap outsider melawan runner-up musim lalu itu setelah terseok-seok di fase grup dengan hanya mengemas enam poin atau terendah dibandingkan para peserta babak 16 Besar lainnya.
Mereka hanya memenangkan satu dari enam laga fase grup dan mengakhiri kampanyenya dengan kalah 1-4 dari Austria Vienna.
Mereka juga berkarat setelah istirahat dua bulan akibat salju musim dingin dan harus menutup sebagian Stadion Petrovsky dari pendukung fanatikanya menyusul prilaku rasis mereka pada pertandingan melawan Austria Vienna.
Namun pelatih Zenit Luciano Spalletti menyatakan hasil fase grup tidak mencerminkan performa timnya.
"Tim hidup untuk kompetisi ini dan karir mereka disokong oleh itu," kata pelatih asal Italia yang timnya bertanding lagi setelah rehat lama sejak awal Desember itu kepada UEFA.com.
"Kami telah bermain di Liga Champions selama beberapa tahun dan kami berjuang sangat baik musim ini. Kami punya banyak kualitas penting yang membuat kami bisa bermain di level ini," tambah dia.
"Kami menahan seri Porto padahal kami mestinya menang, dan itu sama dengan saat melawan Austria Vienna di mana kami harus bermain dengan 10 orang selama lebih dari satu jam. Kami pantas mendapatkan poin lebih banyak, namun di atas itu semua kami bisa senang pada performa kami."
Kekalahan menyakitkan
Dortmund mengemas 12 poin dalam grup jauh lebih keras yang terdiri dari Napoli, Arsenal dan Olympique Marseille, kendati mereka tidak konsisten di liga domestik.
Setelah menjuarai Bundesliga pada 2011 dan 2012 serta finish kedua musim lalu, mereka timbul tenggelam musim ini dan sekarang bercokol di urutan tiga klasemen.
Sabtu pekan lalu mereka menderita kekalahan tandang hebat dalam empat musim ketika ditumbangkan 0-3 oleh Hamburg SV namun pelatih Juergen Klopp yakin mereka akan bangkit.
"Di masa lalu kami kerap memperlihatkan reaksi bagus di Liga Champions setelah kalah di pertandingan liga," kata dia.
"Ini sungguh kompetisi yang berbeda," sambung gelandang Nuri Sahin. "Kami akan sangat siap di St Petersburg dan kami ingin mendapatkan hasil baik untuk dibawah pulang ke Dortmund."
Zenit diperintahkan menutup empa bagian Stadion Petrovsky yang biasa digunakan pendukung fanatik mereka (ultras) dan mengorganisasikan pengamanan ekstra ketat menyusul insiden di Vienna di mana pendukung mereka memasang banner-banner rasis dan menyalakan kembang api.
General manager klub ini Maxim Mitrofanov mengatakan bahwa pemegang tiket musiman untuk seksi ultras tak akan diizinkan memasuki bagian stadion, meski mereka membeli tiket.
Dia juga memperingatkan penonton bahwa mereka mungkin tertunda masuk stadion karena ada pemeriksaan terhadap pendukung yang masuk stadion.
"Kami memahami itu sulit berada di luar stadion sebegitu lama," kata dia dalam laman Zenit. "Petrovsky tidak memiliki infrastruktur yang nyaman, sayangnya, terutama di musim dingin. Untuk itu kami akan memberi para penggemar Borussia teh panas dan pirozhki (kue khas Rusia).
"Kami akan menunjukkan pada mereka keramahan sebenarnya orang Rusia, untuk mengurangi pengaruh cuaca dingin pada atmosfer pertandingan," kata dia seperti dikutip Reuters.
Preview Champions: Zenit bermasalah, Dortmund di atas angin
25 Februari 2014 08:58 WIB
Pemain Borussia Dortmund (REUTERS/Toussaint Kluiters)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014
Tags: