Jerman serukan pemilihan umum transparan di Ukraina
25 Februari 2014 08:37 WIB
Foto udara menunjukkan Lapangan Kemerdekaan saat terjadi bentrok antara pengunjuk rasa anti-pemerintah dan anggota Kementerian Dalam Negeri serta polisi anti huru-hara di pusat kota Kiev, Ukraina, Rabu (19/2). Presiden Ukraina Viktor Yanukovich memperingatkan lawan politiknya Rabu kemarin bahwa ia dapat mengerahkan pasukan melawan mereka setelah apa yang ia sebut sebaga upaya untuk "mengambil alih kekuasaan" melalui "api dan pembunuhan". (REUTERS/Olga Yakimovich )
Berlin (ANTARA News) - Jerman menyerukan penyelesaian demokratis bagi krisis di Ukraina dan pemilihan umum transparan pada akhir proses peralihan di negeri tersebut, kata Juru Bicara Pemerintah Jerman Steffen Seibert, Senin (24/2).
Seibert mengatakan "perkembangan positifnya ialah secara umum situasi di Ukraina tetap tenang setelah pertumpahan darah yang mengerikan", demikian laporan Xinhua. Ia menyarankan Ukraina untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang demokratis dan transparan.
Steibert mengkonfirmasi Kanslir Angela Merkel telah mengundang Yulia Tymoshenko, pemimpin oposisi Ukraina, menjalani perawatan medis di Jerman.
Ia menyatakan pemulihan kestabilan politik sekarang menjadi prioritas bagi Ukraina, tapi pintu bagi kesepakatan penyatuan dengan Uni Eropa masih terbuka buat negara itu.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Seibert mengatakan "perkembangan positifnya ialah secara umum situasi di Ukraina tetap tenang setelah pertumpahan darah yang mengerikan", demikian laporan Xinhua. Ia menyarankan Ukraina untuk menyelenggarakan pemilihan umum yang demokratis dan transparan.
Steibert mengkonfirmasi Kanslir Angela Merkel telah mengundang Yulia Tymoshenko, pemimpin oposisi Ukraina, menjalani perawatan medis di Jerman.
Ia menyatakan pemulihan kestabilan politik sekarang menjadi prioritas bagi Ukraina, tapi pintu bagi kesepakatan penyatuan dengan Uni Eropa masih terbuka buat negara itu.
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: