KPU Batam belum terima surat suara pemilu
24 Februari 2014 20:00 WIB
Surat Suara Pemilu Petugas Komisi Pemilihan Umun (KPU) Solo, mengecek surat suara di Kantor KPU Solo, Jateng, Senin (24/2). KPU Solo telah menerima surat suara untuk DPR-RI dan DPRD Provinsi yang telah disempurnakan masing-masing 417.130 lembar. (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)
Batam (ANTARA News) - Komisi Pemilihan Umum Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau belum menerima kiriman surat suara Pemilu Legislatif 2014 meski sebelumnya dijadwalkan akan tiba pertengahan Februari 2014.
"Hingga saat ini kami belum menerimanya. Mudah-mudahan beberapa hari ini akan sampai di Batam," kata Komisioner KPU Batam, Ahmad Yani di Batam, Senin.
Yani mengatakan tidak mengetahui mengapa surat suara untuk Kota Batam hingga kini belum sampai, karena belum mendapat konfirmasi dari KPU pusat.
"Kami belum mengetahui alasanya. Namun dari tujuh kota/kabupaten di Kepri hanya Batam dan Lingga yang belum mendapat kertas suara pemilu legislatif," kata dia.
Ia mengatakan, sebelumnya Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna dan Kepulauan Anambas sudah terlebih dahulu menerima surat suara.
Komisi Pemilihan Umum Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau sudah menerima surat suara yang dikirim dari pusat pada Sabtu (22/2).
"Kami hanya bisa berharap semoga cepat dikirim dan sampai ke Batam agar tidak mengganggu persiapan pemilu mengingat Batam memiliki banyak daerah dipesisir yang butuh waktu untuk distribusi," kata Yani.
Sementara itu, Ketua KPU Batam, Muhammad Syahdan mengatakan melelang pensortiran surat suara pada pihak ketiga melalui mekanisme lelang dengan nilai kontrak Rp200 juta.
"Tenaga sortir kami lelang ke pihak ketiga. Jadi kami tidak rekrut langsung," kata dia.
Ia mengatakan KPU membutuhkan ratusan pekerja sortir, karena jumlah kertas suara mencapai 5 juta lembar, relatif banyak.
Meskipun terdengar remeh, namun pekerjaan sortir surat suara dinilai sangat penting, demi kesahihan pelaksanaan Pemilu Legislatif, kata Ketua KPU, karena surat suara yang cacat bisa mempengaruhi keabsahan pemilihan.
KPU juga akan memberlakukan pengamanan berlapis kepada seluruh tenaga sortir kertas suara Pemilu 2014 untuk menghindari kemungkinan kecurangan.
"Jadi nanti seluruh pekerja akan diperiksa bolak balik, begitu datang dan meninggalkan gudang. Agar tidak ada kecurangan," kata dia.
(KR-LNO/Y006)
"Hingga saat ini kami belum menerimanya. Mudah-mudahan beberapa hari ini akan sampai di Batam," kata Komisioner KPU Batam, Ahmad Yani di Batam, Senin.
Yani mengatakan tidak mengetahui mengapa surat suara untuk Kota Batam hingga kini belum sampai, karena belum mendapat konfirmasi dari KPU pusat.
"Kami belum mengetahui alasanya. Namun dari tujuh kota/kabupaten di Kepri hanya Batam dan Lingga yang belum mendapat kertas suara pemilu legislatif," kata dia.
Ia mengatakan, sebelumnya Kota Tanjungpinang, Kabupaten Bintan, Karimun, Natuna dan Kepulauan Anambas sudah terlebih dahulu menerima surat suara.
Komisi Pemilihan Umum Kota Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau sudah menerima surat suara yang dikirim dari pusat pada Sabtu (22/2).
"Kami hanya bisa berharap semoga cepat dikirim dan sampai ke Batam agar tidak mengganggu persiapan pemilu mengingat Batam memiliki banyak daerah dipesisir yang butuh waktu untuk distribusi," kata Yani.
Sementara itu, Ketua KPU Batam, Muhammad Syahdan mengatakan melelang pensortiran surat suara pada pihak ketiga melalui mekanisme lelang dengan nilai kontrak Rp200 juta.
"Tenaga sortir kami lelang ke pihak ketiga. Jadi kami tidak rekrut langsung," kata dia.
Ia mengatakan KPU membutuhkan ratusan pekerja sortir, karena jumlah kertas suara mencapai 5 juta lembar, relatif banyak.
Meskipun terdengar remeh, namun pekerjaan sortir surat suara dinilai sangat penting, demi kesahihan pelaksanaan Pemilu Legislatif, kata Ketua KPU, karena surat suara yang cacat bisa mempengaruhi keabsahan pemilihan.
KPU juga akan memberlakukan pengamanan berlapis kepada seluruh tenaga sortir kertas suara Pemilu 2014 untuk menghindari kemungkinan kecurangan.
"Jadi nanti seluruh pekerja akan diperiksa bolak balik, begitu datang dan meninggalkan gudang. Agar tidak ada kecurangan," kata dia.
(KR-LNO/Y006)
Pewarta: Larno
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: