"Jadwal sudah ke luar, kita tinggal mengatur jamaah haji yang di sana (tanah suci, red)," ucap Wakil Sekretaris PPIH Debarkasi Medan Muhammad Yunus, di Medan, Sabtu.
Pihaknya akan segera berkoordinasi dengan PPIH Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah Kementerian Agama Republik Indonesia di Jakarta.
Baca juga: 15 jam delay pulangkan Kloter 22, PPIH Medan tegur Garuda Indonesia
Baca juga: PPIH Medan: Terima kasih pemda sudah peduli ke jamaah haji
Sejumlah haji Kloter 22 Debarkasi Medan memilih tiduran akibat kendala teknis yang dialami oleh pesawat Garuda Indonesia di Bandara Pangeran Mohammad bin Abdulaziz Madinah, Arab Saudi, Kamis (18/7).
"Ya, mudah-mudahan enggak. Namanya pesawat, rencana manusia bagus, tapi kadang-kadang ada kendala teknis. Tetapi mudah-mudahan lancar ke depan. Doa kita itu saja," kata Yunus.
General Manager Garuda Indonesia Medan Meisye Paulina Tambunan membantah menelantarkan 357 peserta haji Kloter 22 Debarkasi Medan di Bandara Internasional Pangeran Mohammad bin Abdulaziz Madinah.
"Bukan diterlantarkan, memang pesawat sempat mundur dan akhirnya kembali ke apron lagi. Jamaah diturunkan dahulu, karena ada pengecekan pesawat untuk keamanan," ucapnya.
Pihaknya mengatakan pemulangan jamaah haji Sumatera Utara mulai Kloter 1 Debarkasi Medan pada 24 Juni hingga 21 Juli 2024 menggunakan pesawat disewa oleh maskapai Garuda Indonesia.
"Pesawat yang kita pakai Debarkasi Medan itu pesawat charter (sewa)," kata Meisye.*
Baca juga: PPIH apresiasi transportasi daerah beri layanan terbaik jamaah haji
Baca juga: 4.991 haji asal Sumatera Utara sudah kembali ke tanah air