Olimpiade Paris 2024
Ketua PABSI optimistis angkat besi raih emas pada Olimpiade Paris
20 Juli 2024 13:00 WIB
Ketua Umum PB PABSI Rosan Perkasa Roeslani memberikan arahan dalam acara pelepasan tim angkat besi Indonesia ke Olimpiade Paris 2024 di Mess Kwini, Pasar Senen, Jakarta, Sabtu (20/7/2024). ANTARA/Aloysius Lewokeda/am.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi Seluruh Indonesia (PB PABSI) Rosan Perkasa Roeslani mengaku optimistis para atlet angkat besi bisa meraih medali emas pada Olimpiade Paris 2024.
"Untuk Olimpiade Paris ini kami dari semua tim, harapannya insyaallah bisa mempersembahkan medali emas," ujar Rosan kepada awak media usai acara pelepasan atlet angkat besi ke Olimpiade Paris 2024 di Jakarta, Sabtu.
Ada tiga atlet angkat besi andalan Indonesia yang akan berlaga pada ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris yaitu dua lifter putra Eko Yuli Irawan dan Rizki Juniansyah, serta lifter putri Nurul Akmal.
Rosan mengatakan, angkat besi Indonesia memiliki tradisi meraih medali pada Olimpiade yang dicatatkan oleh Eko Yuli Irawan selama empat kali mengikuti Olimpiade.
Baca juga: Tim angkat besi berangkat lebih awal untuk aklimatisasi di Olimpiade
Baca juga: Nurul Akmal pastikan lolos ke Olimpiade 2024 berdasarkan keputusan IWF
Namun, perolehan medali tersebut masih berupa perak dan perunggu, belum meraih medali emas, sehingga Olimpiade Paris menjadi peluang bagi para lifter andalan tim Merah Putih untuk meraih puncak tertinggi prestasi.
"Kami memiliki keyakinan dan juga tentu membutuhkan dukungan doa dari seluruh rakyat Indonesia bahwa kita mempunyai peluang untuk mendapatkan medali emas," ujarnya.
Ia menjelaskan, para atlet yang kini bisa berlaga di Olimpiade Paris merupakan hasil dari kerja sama PABSI, atlet, pelatih, serta berbagai pihak terkait.
PABSI, Rosan melanjutkan, telah menyiapkan para atlet melalui pemusatan latihan nasional sejak 2015 karena pihaknya meyakini bahwa untuk menghasilkan atlet kelas dunia yang bisa bersaing di Olimpiade, membutuhkan proses yang panjang dan tidak bisa instan.
"Kali ini kita punya Rizki yang berusia 21 tahun, kami harapkan bisa mempersembahkan medali emas dan tentunya ada Eko yang mendapatkan medali di empat Olimpiade yang diikuti dan ada Nurul Akmal yang juga pernah ikut berpartisipasi pada Olimpiade Tokyo," pungkasnya.
Rosan berharap dengan upaya persiapan yang maksimal, para atlet mempersembahkan penampilan terbaiknya di arena Olimpiade sehingga tidak hanya membuat bendera Merah Putih berkibar namun juga lagu Indonesia Raya dikumandangkan yang berarti meraih medali emas.
Baca juga: Jadwal angkat besi di Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Rizki sebut lifter China Shi Zhiyong pesaing terberat pada Olimpiade
"Untuk Olimpiade Paris ini kami dari semua tim, harapannya insyaallah bisa mempersembahkan medali emas," ujar Rosan kepada awak media usai acara pelepasan atlet angkat besi ke Olimpiade Paris 2024 di Jakarta, Sabtu.
Ada tiga atlet angkat besi andalan Indonesia yang akan berlaga pada ajang kompetisi olahraga tertinggi dunia di Paris yaitu dua lifter putra Eko Yuli Irawan dan Rizki Juniansyah, serta lifter putri Nurul Akmal.
Rosan mengatakan, angkat besi Indonesia memiliki tradisi meraih medali pada Olimpiade yang dicatatkan oleh Eko Yuli Irawan selama empat kali mengikuti Olimpiade.
Baca juga: Tim angkat besi berangkat lebih awal untuk aklimatisasi di Olimpiade
Baca juga: Nurul Akmal pastikan lolos ke Olimpiade 2024 berdasarkan keputusan IWF
Namun, perolehan medali tersebut masih berupa perak dan perunggu, belum meraih medali emas, sehingga Olimpiade Paris menjadi peluang bagi para lifter andalan tim Merah Putih untuk meraih puncak tertinggi prestasi.
"Kami memiliki keyakinan dan juga tentu membutuhkan dukungan doa dari seluruh rakyat Indonesia bahwa kita mempunyai peluang untuk mendapatkan medali emas," ujarnya.
Ia menjelaskan, para atlet yang kini bisa berlaga di Olimpiade Paris merupakan hasil dari kerja sama PABSI, atlet, pelatih, serta berbagai pihak terkait.
PABSI, Rosan melanjutkan, telah menyiapkan para atlet melalui pemusatan latihan nasional sejak 2015 karena pihaknya meyakini bahwa untuk menghasilkan atlet kelas dunia yang bisa bersaing di Olimpiade, membutuhkan proses yang panjang dan tidak bisa instan.
"Kali ini kita punya Rizki yang berusia 21 tahun, kami harapkan bisa mempersembahkan medali emas dan tentunya ada Eko yang mendapatkan medali di empat Olimpiade yang diikuti dan ada Nurul Akmal yang juga pernah ikut berpartisipasi pada Olimpiade Tokyo," pungkasnya.
Rosan berharap dengan upaya persiapan yang maksimal, para atlet mempersembahkan penampilan terbaiknya di arena Olimpiade sehingga tidak hanya membuat bendera Merah Putih berkibar namun juga lagu Indonesia Raya dikumandangkan yang berarti meraih medali emas.
Baca juga: Jadwal angkat besi di Olimpiade Paris 2024
Baca juga: Rizki sebut lifter China Shi Zhiyong pesaing terberat pada Olimpiade
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: