Bangkok (ANTARA News) - Perdana Menteri Thailand Yingluck Shinawatra, yang menjadi sasaran pengunjuk rasa anti-pemerintah yang memblokir sebagian besar kota Bangkok selama berminggu-minggu, telah meninggalkan ibukota negara itu dan tinggal 150 kilometer (setara 90 mil) dari Bangkok, kata juru bicara kantor Yingluck pada Senin.

Namun, juru bicara tersebut tidak memberitahukan dengan jelas lokasi tempat Yingluck berada sekarang.

Aksi protes yang berlangsung di Thailand sekarang ini sesekali diselingi oleh ledakan bom dan tembakan.

Aksi tersebut bertujuan untuk segera menggulingkan Yingluck dari pemerintahan serta menghapus pengaruh kakaknya, mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, yang dianggap oleh banyak orang sebagai kekuatan sesungguhnya di balik pemerintahan Yingluck.

Para staf kantor Yingluck, sebagaimana dilaporkan Reuters, mengatakan kepada para wartawan di Thailand bahwa Yingluck tidak berada di Bangkok dan meminta media untuk mengikuti sebuah konvoi yang berjarak 150 kilometer di luar kota Bangkok, tempat Yingluck "sedang melakukan tugas resmi".

Akan tetapi, staf kantor PM Thailand itu tidak memberi informasi sudah berapa hari Yingluck bekerja dari luar ibukota Thailand. Yingluck terakhir kali tampil di depan publik di Bangkok pada Selasa (18/2) dan dijadwalkan menghadiri sidang korupsi di ibukota negara itu pada Kamis.

(Y012)