"(Persoalan penyadapan diungkapkan) itu terjadi karena pertanyaan wartawan pada Pak Sekjen (Tjahjo Kumolo) saat launching buku setelah ada teror kader NasDem di Aceh," kata Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI P, TB Hasanuddin, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin.
Isu penyadapan Jokowi juga tidak berkaitan dengan keinginan mundur Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, dan importasi bus-bus transjakarta yang berkarat dan diduga hasil rekondisi.
Sebelumnya Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo, mengatakan, ditemukan tiga alat sadap di rumah dinas Jokowi dan itu diindikasi kuat adanya teror yang mengarah pada partainya dari pihak eksternal.
Dia katakan, alat sadap itu ada di tempat tidur, ruang tamu, dan di tempat makan. Penggeledahan pun menurut dia sudah dilakukan beberapa waktu lalu karena partainya merasa ada satu kekuatan yang ingin menggangu PDI Perjuangan di Pemilu 2014.