Menurutnya di Media Center Prabowo-Gibran, Jakarta, Jumat, hal itu dikarenakan pada tahun ini belum ada mata anggaran yang tersedia untuk program tersebut.
Menurutnya anggaran untuk program tersebut baru masuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN) untuk tahun 2025.
"Pak Prabowo belum dilantik jadi ketika melaksanakan riset juga tentu tidak bisa menggunakan instrumen-instrumen pemerintah," kata Hasan. Menurutnya anggaran untuk program tersebut baru masuk Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Nasional (RAPBN) untuk tahun 2025.
Dia mengatakan bahwa Tim Sinkronisasi pun bekerja untuk menyelaraskan rancangan anggaran untuk pemerintahan mendatang. Sehingga riset dan uji coba dalam program tersebut pun dilakukan secara mandiri.
Dia menyebut bahwa saat uji coba program itu sudah dilakukan terhadap siswa SD, SMP, SMA, hingga ibu hamil.
Nantinya, kata dia, riset tersebut akan direplikasi untuk seluruh wilayah di Indonesia.
"Kita berharap mereka bisa menjalankan riset dengan tenang, tanpa gangguan, sehingga nanti hasilnya itu bisa betul-betul optimal dan bisa dijalankan dengan baik nanti," katanya.Nantinya, kata dia, riset tersebut akan direplikasi untuk seluruh wilayah di Indonesia.
Selain itu, dia mengatakan timnya juga sedang mencoba berbagai skenario terkait lembaga yang akan menjadi penyelenggara program itu. Dia memastikan bahwa pihaknya tidak akan main-main dalam penyelenggaraan makan bergizi gratis yang jadi program unggulan Prabowo-Gibran.
"Ini betul-betul menjadi program unggulan dan sekaligus juga pertaruhan bagi Prabowo-Gibran," kata dia.