Jumlah EV menentukan daerah prioritas pembangunan SPKLU tiang listrik
19 Juli 2024 21:28 WIB
Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti (kiri) dalam sebuah diskusi media di ajang pameran GIIAS 2024, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat (19/7/2024). ANTARA/Farhan Arda Nugraha.
Jakarta (ANTARA) - PT PLN (Persero) mengatakan jumlah kendaraan listrik (EV) dalam suatu daerah menjadi faktor penentu lokasi yang diutamakan untuk dibangun Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) tiang listrik.
"Basisnya di kota itu adalah banyak komposisi volumenya, sudah berapa banyak EV yang beredar. Tentunya kalau semakin banyak mobilnya di kota, di situ akan banyak (SPKLU tiang listrik)," kata Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti di pameran GIIAS 2024, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat.
Menurut dia dengan tersebarnya aset tiang listrik milik PLN di seluruh Indonesia, upaya pemenuhan kebutuhan SPKLU bisa lebih mudah direalisasikan.
Baca juga: PLN targetkan bangun 2.000 SPKLU tiang listrik selama 2024
Baca juga: PLN jadikan tiang listrik sebagai tempat pengisian daya mobil listrik
Akan tetapi, Edi tidak menampik masih terdapat tantangan dalam menghadirkan SPKLU di tiang listrik. Tantangan yang dimaksud berupa risiko keamanan seperti rawan hilang karena infrastruktur pengisian daya EV tersebut dibangun di tempat terbuka.
"Jadi ada dua model. Kalau pakai tiang besi kita masukan di dalamnya, besinya kita lubangi dan mesinnya kita taruh di dalam tapi kalau tiang beton kan ga mungkin kita lubangi," ujar Edi.
"Kalau yang tiang beton kita kalungkan. Nah yang cukup rawan adalah yang dikalungkan ini," katanya menambahkan.
Kendati demikian, PLN optimistis untuk membangun lebih banyak SPKLU tiang listrik di Indonesia dengan menargetkan 2.000 unit terpasang pada 2024.
Diketahui, PLN EYE atau SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV Charger dengan memanfaatkan tiang listrik PLN. Keberadaan EV Charging ini diharapkan dapat menjangkau semua pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi ulang daya baterai kendaraannya.
Sampai saat ini PLN masih menggunakan daya yang lebih rendah untuk SPKLU tiang listrik, yakni mulai dari 7 Kw dan juga 22 kW. Sehingga, tipe pengisi daya AC yang baru bisa menggunakan fasilitas ini.
Saat ini sudah ada tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan telah beroperasi. Sebarannya, yakni dua di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan.
Baca juga: PLN gandeng 28 mitra badan usaha kembangkan SPKLU hingga home charging
Baca juga: PLN Sumut targetkan 29 SPKLU sampai September 2024
Baca juga: Neta jalin kerja sama dengan PLN untuk kembangkan infrastruktur EV
"Basisnya di kota itu adalah banyak komposisi volumenya, sudah berapa banyak EV yang beredar. Tentunya kalau semakin banyak mobilnya di kota, di situ akan banyak (SPKLU tiang listrik)," kata Direktur Retail dan Niaga PT PLN (Persero) Edi Srimulyanti di pameran GIIAS 2024, Kabupaten Tangerang, Banten pada Jumat.
Menurut dia dengan tersebarnya aset tiang listrik milik PLN di seluruh Indonesia, upaya pemenuhan kebutuhan SPKLU bisa lebih mudah direalisasikan.
Baca juga: PLN targetkan bangun 2.000 SPKLU tiang listrik selama 2024
Baca juga: PLN jadikan tiang listrik sebagai tempat pengisian daya mobil listrik
Akan tetapi, Edi tidak menampik masih terdapat tantangan dalam menghadirkan SPKLU di tiang listrik. Tantangan yang dimaksud berupa risiko keamanan seperti rawan hilang karena infrastruktur pengisian daya EV tersebut dibangun di tempat terbuka.
"Jadi ada dua model. Kalau pakai tiang besi kita masukan di dalamnya, besinya kita lubangi dan mesinnya kita taruh di dalam tapi kalau tiang beton kan ga mungkin kita lubangi," ujar Edi.
"Kalau yang tiang beton kita kalungkan. Nah yang cukup rawan adalah yang dikalungkan ini," katanya menambahkan.
Kendati demikian, PLN optimistis untuk membangun lebih banyak SPKLU tiang listrik di Indonesia dengan menargetkan 2.000 unit terpasang pada 2024.
Diketahui, PLN EYE atau SPKLU bertipe pole mounted charger merupakan inovasi menghadirkan EV Charger dengan memanfaatkan tiang listrik PLN. Keberadaan EV Charging ini diharapkan dapat menjangkau semua pengguna kendaraan listrik yang ingin mengisi ulang daya baterai kendaraannya.
Sampai saat ini PLN masih menggunakan daya yang lebih rendah untuk SPKLU tiang listrik, yakni mulai dari 7 Kw dan juga 22 kW. Sehingga, tipe pengisi daya AC yang baru bisa menggunakan fasilitas ini.
Saat ini sudah ada tiga prototipe SPKLU PLN EYE yang terpasang dan telah beroperasi. Sebarannya, yakni dua di Kantor PLN KS Tubun Jakarta Barat, dan satu di Sekolah Dasar (SD) Yasporbi Bidakara, Jakarta Selatan.
Baca juga: PLN gandeng 28 mitra badan usaha kembangkan SPKLU hingga home charging
Baca juga: PLN Sumut targetkan 29 SPKLU sampai September 2024
Baca juga: Neta jalin kerja sama dengan PLN untuk kembangkan infrastruktur EV
Pewarta: Farhan Arda Nugraha
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024
Tags: