Jakarta (ANTARA) - Kuasa Usaha Ad Interim Timor Leste untuk Indonesia Domingos Savio mengungkapkan keinginan agar informasi mengenai hubungan antara Timor Leste dengan Republik Indonesia yang telah berkembang semakin kuat diperluas seiring perayaan 22 tahun hubungan diplomatik.

“Hubungan kedua negara semakin erat karena kita berbagi pulau antara Timor Timur dan Timor Barat. Banyak orang melintasi perbatasan dengan bebas,” kata Domingos Savio dalam sesi wawancara eksklusif dengan ANTARA di Jakarta, Jumat.

Savio menggambarkan bahwa warga negara Indonesia yang saat ini berumur 25 tahun, tidak tahu mengenai bahwa Timor Leste pernah menjadi bagian dari 27 provinsi di Indonesia saat itu karena usianya baru satu tahun saat Timor Leste merdeka.

Begitu juga dengan warga Indonesia yang saat ini umurnya 30 tahun yang berarti ketika Timor Leste merdeka baru memasuki usia lima tahun dan jarang atau bahkan tidak mendengar informasi mengenai Timor Leste.

“Jadi, tantangannya adalah diplomat Timor (Leste) dan diplomat Indonesia, media seperti Antara perlu lebih banyak menyebarkan informasi tentang kedua negara karena banyak sekali peluang yang bisa dikembangkan dan dikerjasamakan oleh kedua negara yang pada akhirnya menguntungkan kedua negara,” ucapnya.

Kendati Timor Leste dan Indonesia memiliki masa lalu yang pahit, sebutnya, para pemimpin di kedua negara sepakat untuk perlu mengingat masa lalu dan menatap masa depan.

Oleh karena itu, terjadilah rekonsiliasi dan hubungan kedua negara semakin kuat Timor Leste merdeka. Hal itu terlihat dari kunjungan tingkat tinggi antara pemimpin kedua negara.

“Di Timor Leste, kalau sudah ditetapkan presiden atau pemerintahnya, kunjungan pertama selalu Indonesia dan Australia terlebih dahulu sebelum negara lain. Jadi, ini merupakan keputusan yang dipertimbangkan untuk menunjukkan betapa pentingnya hubungan kedua negara,” ujarnya.

Savio turut memberikan pendapat mengenai pengembangan hubungan bilateral dengan terpilihnya Prabowo Subianto sebagai presiden ke-8 Indonesia. Menurutnya, hubungan kedua negara akan lebih menguat karana Prabowo menghabiskan banyak waktu selama karirnya di militer.

“Faktanya, beberapa minggu yang lalu, ada pertemuan di Singapura selama Dialog Shangri-La. Dia berbagi meja dengan Presiden kita, Jose Ramos Horta, selama Dialog Shangri-La. Mereka duduk di meja yang sama. Jadi, Pak Prabowo Subianto mengenal Timor dengan baik,” tutur dia.

Baca juga: Suryo Prabowo luncurkan buku kisah selama bertugas di Timor Timur
Baca juga: Imigrasi Atambua perkuat pengawasan perlintasan perbatasan
Baca juga: Unej canangkan KKN tematik internasional bantu pendidikan Timor Leste