London (ANTARA News) - Rusia seharusnya tidak campur tangan dalam krisis di Ukraina, kata Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Minggu, seraya menegaskan bahwa bukan merupakan kepentingan Moskow untuk mempertimbangkan hal itu.

Berbicara pasca-keputusan parlemen Ukraina menggulingkan Presiden Viktor Yanukoych yang mengakhiri aksi unjuk rasa berdarah yang telah berlangsung tiga bulan lamanya, Hague mengatakan, ada "kesempatan" untuk Ukraina, tapi masih ada "banyak bahaya" di masa mendatang, lapor AFP.

Hague mengatakan London sedang berbicara dengan Moskow dan menekankan bahwa kedekatan Ukraina dengan Uni Eropa menguntungkan Rusia juga.

"Ini sangat penting bagi kami untuk terus berusaha membujuk Rusia bahwa hal ini tidak perlu menjadi permainan saling mengungguli," kata Hague kepada televisi BBC.

"Merupakan kepentingan rakyat Ukraina untuk dapat berdagang lebih bebas dengan Uni Eropa, merupakan kepentingan rakyat Rusia juga agar itu terjadi."

Ketika ditanya apakah ia menilai ada peluang Rusia mengirim tank ke Ukraina , Hague menjawab, "Kami tidak tahu, tentu saja, apa reaksi Rusia selanjutnya."

"Setiap tekanan eksternal pada Ukraina lebih dari yang kita lihat dalam beberapa pekan terakhir ... itu benar-benar bukan merupakan kepentingan Rusia untuk melakukan hal seperti itu .

"Rakyat Ukraina dapat memilih cara mereka sendiri. Saya tidak menyebutkan bahwa ada orang yang akan menghentikan mereka, tetapi ada banyak bahaya dan ketidakpastian."

Hague mengatakan ia akan berbicara dengan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov pada hari Senin , dan mengatakan jika paket bantuan ekonomi internasional ditawarkan kepada Ukraina, "maka akan penting bahwa Rusia tidak melakukan apa pun untuk merusak itu ".


Penerjemah: Gusti Nur Cahya Aryani