Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Sosial Provinsi DKI Jakarta, Premi Lasari menyebut program pemulangan orang terlantar ke daerah asal secara gratis sebagai tantangan.

“Mereka menganggap pemulangan ini adalah fasilitas pulang gratis sehingga beberapa orang terlantar mencoba berkali-kali memanfaatkan pemulangan ini,” kata Premi saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

Selain itu, lanjut Premi, kendala lain adalah para orang terlantar dalam perjalanan melakukan tindakan kriminal seperti mencuri dompet penumpang lain bahkan dompet sopir bus.

Oleh sebab itu, sebelumnya Dinsos juga telah melakukan proses asesmen sebelum orang terlantar tersebut dipulangkan.

Premi menjelaskan, yang pertama dilakukan pemeriksaan barang bawaan, pengecekan kesehatan, dan pihaknya juga menyiapkan pakaian layak pakai juga peralatan mandi jika para orang terlantar tersebut ingin membersihkan diri terlebih dahulu.

Dalam program ini, Dinsos juga bekerjasama dengan Perum Damri sebagai penyedia transportasi. Tak hanya itu, pihak Damri juga menyediakan fasilitas makan selama perjalanan.

Untuk sementara waktu setelah dipulangkan, Premi merujuk mereka ke Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya (PSBI BD) 1 atau 2.

"Di panti sosial ini nanti akan dilakukan asesmen dulu. Selanjutnya keberadaan orang terlantar ini diinformasikan kepada keluarga ataupun saudara terdekatnya yang dapat menerima mereka,” kata Premi.

Para orang terlantar ini mayoritas mereka yang mengetahui asal daerahnya sehingga mereka dapat pulang secara mandiri. Premi memaparkan pihaknya juga menghubungi pemerintah daerah setempat menginformasikan apabila ada warganya yang dipulangkan dan pihak daerah setempat melalui pilar-pilar sosial seperti Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) menjemput di terminal.

Dengan program pemulangan ini, Premi berharap para orang terlantar dapat kembali ke daerah asal dan tidak menjadi permasalahan sosial di Jakarta.
Baca juga: Dinsos Jakpus distribusi makanan ke penyintas kebakaran Kampung Bali
Baca juga: Pemkot Jakpus gencarkan razia PPKS di Kawasan Senen
Baca juga: Dinsos DKI temukan 972 orang belum layak terima bansos tahap 1