Rektor Unair Prof. Mohammad Nasih seusai launching Pimnas 2024 di Kampus C Mulyorejo, Surabaya, Jumat, mengatakan Pimnas merupakan ajang bagi mahasiswa untuk unjuk rasa, unjuk karsa dan unjuk karya, serta menyalurkan talentanya di kompetisi Nasional.
Baca juga: Rektor Unair: Perlu perbaikan sistem dalam pengajuan gelar guru besar
"Kalau mahasiswa Indonesia mau unjuk rasa, tunjukkan karya-karya terbaik yang solutif, yang inovatif, dan tentu juga yang kreatif. Karena itu akan memberikan nilai tambah bagi mereka, bagi bangsa dan negara ini," katanya.Baca juga: Rektor Unair: Perlu perbaikan sistem dalam pengajuan gelar guru besar
Sebagai tuan rumah, Unair telah siap memfasilitasi setiap perlombaan dalam Pimnas. Beberapa tempat yang sudah disiapkan yakni, Airlangga Convention Center, GOR Multipurpose, Boulevard Unair Kampus C, Aula Amerta, Aula Garuda Mukti dan ruang kelas di Kampus C Unair.
Selain untuk unjuk kemampuan, kata dia, Pimnas juga diharapkan bisa menjadi ajang untuk memperluas jejaring mahasiswa, agar hasil karyanya bisa lebih banyak dikenal oleh orang.
"Juga dengan dunia industri, sehingga nanti kalau ada produk-produk atau karya-karya mahasiswa yang siap untuk dipoles sedikit saja dan bisa dihilirkan atau bisa diproduksi secara pasar, itu akan bisa ketemu," tuturnya.
Baca juga: Mahasiswa Unair dinobatkan sebagai Duta Lingkungan Jawa Timur 2024
Ia berharap, karya-karya mahasiswa Indonesia dalam Pimnas tahun ini, bisa memberi banyak manfaat bagi masyarakat luas.Baca juga: Mahasiswa Unair dinobatkan sebagai Duta Lingkungan Jawa Timur 2024
"Agar karyanya tidak berhenti di tim yang hanya untuk pajangan, tapi bisa ditumbuhkembangkan untuk menjadi produk massal yang manfaatnya bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat di Indonesia,"
Perwakilan dari Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI) Retno Juni Rochmaningsih mengatakan setiap satu tim mahasiswa berisi tiga hingga lima orang, atau total mahasiswa yang ikut serta dalam Pimnas 2024 ada 2.625 orang.
"Untuk lombanya sendiri ada kewirausahaan, karsa cipta, riset, sosial, teknologi, jadi ada beberapa," ucapnya.
Baca juga: FIKKIA Unair gandeng BSTF ciptakan inovasi konservasi penyu
Baca juga: FIKKIA Unair gandeng BSTF ciptakan inovasi konservasi penyu