Aktor senior: Alatnya makin ringkas, produksi film makin mudah
19 Juli 2024 06:49 WIB
Aktor senior yang membintangi film "Bangsal Isolasi" (2024) Piet Pagau saat ditemui usai acara press screening di bioskop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis (18/7/2024). ANTARA/Abdu Faisal
Jakarta (ANTARA) - Aktor senior yang membintangi film "Bangsal Isolasi" (2024) Piet Pagau mengatakan perkembangan perangkat untuk proses syuting yang wujudnya semakin ringkas membuat produksi sinema semakin mudah dibandingkan dengan masa mudanya dulu.
"Perkembangan sekarang membuat semua jauh lebih mudah. Karena lampunya kecil-kecil, kameranya juga kecil-kecil," kata Piet saat ditemui usai acara press screening film "Bangsal Isolasi" di bioskop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis.
Piet kemudian membandingkan perangkat syuting pada era 80'an dan 90'an yang ukurannya serba besar dengan jumlah yang terbatas.
Baca juga: Kimberly Rider beradegan laga dalam film "Bangsal Isolasi"
"Zaman saya muda dulu kan kamera besar-besar, lampu besar-besar, terus lensa pun terbatas. Dulu jam 16.00 syuting, gambar sudah susah terlihat, sekarang jam 18.00, jam 19.00 pun masih bisa diambil, semua itu mempengaruhi proses produksi," kata Piet
Piet pun mengatakan dengan peralatan yang lebih canggih serta modern dan generasi perfilman yang kian hidup pada saat ini, membuat motivasinya semakin bertumbuh untuk membesarkan industri film di tanah air.
Dalam film terbaru berjudul "Bangsal Isolasi" Piet berperan sebagai sosok antagonis bernama Herman. Dia berakting sebagai kepala rumah tahanan khusus wanita yang ditakuti oleh para napi.
Satu pesan yang dibagikan Piet kepada pemain-pemain film baru soal dirinya yang terus eksis di sinema sampai kini. "Orang dulu bilang, aku anak wayang. Jadi apa yang saya ucapkan, apa gerak-gerik saya, itu tidak lain dan tidak bukan adalah dari pengarahan sutradara," kata Piet.
Dia menjaga prinsip bahwa pemimpin di lokasi syuting adalah sutradara. Meski yang mengarahkan, berusia jauh lebih muda darinya, sebagai pemain film, mestinya mau diarahkan.
Baca juga: Rahasia sehat Piet Pagau, serba sedang-sedang saja
Baca juga: Cok Simbara perlihatkan kepiawaian bahasa Batak di "Horas Amang"
Baca juga: "Bangsal Isolasi" sajikan cerita dari sudut pandang penjara perempuan
"Perkembangan sekarang membuat semua jauh lebih mudah. Karena lampunya kecil-kecil, kameranya juga kecil-kecil," kata Piet saat ditemui usai acara press screening film "Bangsal Isolasi" di bioskop kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, Kamis.
Piet kemudian membandingkan perangkat syuting pada era 80'an dan 90'an yang ukurannya serba besar dengan jumlah yang terbatas.
Baca juga: Kimberly Rider beradegan laga dalam film "Bangsal Isolasi"
"Zaman saya muda dulu kan kamera besar-besar, lampu besar-besar, terus lensa pun terbatas. Dulu jam 16.00 syuting, gambar sudah susah terlihat, sekarang jam 18.00, jam 19.00 pun masih bisa diambil, semua itu mempengaruhi proses produksi," kata Piet
Piet pun mengatakan dengan peralatan yang lebih canggih serta modern dan generasi perfilman yang kian hidup pada saat ini, membuat motivasinya semakin bertumbuh untuk membesarkan industri film di tanah air.
Dalam film terbaru berjudul "Bangsal Isolasi" Piet berperan sebagai sosok antagonis bernama Herman. Dia berakting sebagai kepala rumah tahanan khusus wanita yang ditakuti oleh para napi.
Satu pesan yang dibagikan Piet kepada pemain-pemain film baru soal dirinya yang terus eksis di sinema sampai kini. "Orang dulu bilang, aku anak wayang. Jadi apa yang saya ucapkan, apa gerak-gerik saya, itu tidak lain dan tidak bukan adalah dari pengarahan sutradara," kata Piet.
Dia menjaga prinsip bahwa pemimpin di lokasi syuting adalah sutradara. Meski yang mengarahkan, berusia jauh lebih muda darinya, sebagai pemain film, mestinya mau diarahkan.
Baca juga: Rahasia sehat Piet Pagau, serba sedang-sedang saja
Baca juga: Cok Simbara perlihatkan kepiawaian bahasa Batak di "Horas Amang"
Baca juga: "Bangsal Isolasi" sajikan cerita dari sudut pandang penjara perempuan
Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2024
Tags: