Jakarta (ANTARA) - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Seminar Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail metode penetapan awal bulan Hijriah di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya, Jawa Timur.

Penanggung Jawab Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail PBNU M. Silahuddin dalam keterangannya di Jakarta Kamis mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk mengkaji sistem istinbath penggalian hukum Islam dan menyosialisasikan peraturan-peraturan PBNU terkait putusan keagamaan.

"Acara ini untuk menyosialisasikan terkait dengan putusan keagamaan. Di sini kita buat seminar, jadi acara ini ada dua sesi dan dua model," ujar Silahuddin.

Pria yang juga menjabat Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU itu mengatakan, kegiatan ini memiliki dua model pelaksanaan, yakni seminar dengan tema 'Sistem Istinbath Hukum Islam' dan 'Bahtsul Masail yang membahas Model Pedoman Penentuan Awal Bulan Hijriah'.

"Seminar sistem Istinbath Hukum Islam akan menghadirkan sejumlah narasumber yakni, Rais Syuriyah PBNU Cholil Nafis dan Profesor Filsafat Hukum Islam UIN Sunan Ampel Abu Yasid," katanya.

Adapun Bahtsul Masail metode penentuan awal bulan Hijriyah akan dibagi menjadi dua sesi yang diisi oleh Rais Syuriah PBNU Muhib Aman Ali, Ketua PBNU Ahmad Fahrur Rozi, Ketua Lembaga Falakiyah PBNU Sirril Wafa, Pengurus Lembaga Bahtsul Masail PBNU Najib Bukhari, dan Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU Ma’rufin Sudibyo.

Kegiatan tersebut, kata dia, akan dihadiri oleh Rais 'Aam PBNU Miftahcul Akhyar dan diikuti oleh para ulama Nahdlatul Ulama se-Jawa Timur, jajaran pengurus syuriah PBNU, dan dari lembaga-lembaga terkait bahtsul masail, seperti Lembaga Bahtsul Masail dan Lembaga Falakiyah.

Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam dan Bahtsul Masail terselenggara atas kerja sama dengan Direktorat Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Ditjen Pendis Kementerian Agama (Kemenag) RI pusat dan UIN se-Indonesia.

Silahuddin menyebut forum ini akan diselenggarakan secara berkelanjutan di 12 titik yang tersebar di pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi, dan Maluku.

"Acara ini diadakan di 12 kampus UIN se-Indonesia. Pertama, di UIN Surabaya, selanjutnya UIN Jogja, UIN Semarang, UIN Aceh, UIN Jambi, UIN Lampung, UIN Mataram, UIN Kalimantan Selatan, UIN Makassar, dan UIN Ambon. Insya Allah, ini acara yang pertama dan semoga semua berjalan lancar," katanya.

Menurutnya, rangkaian program Seminar Sistem Istinbath Hukum Islam yang akan berlangsung di 12 dijadwalkan rampung pada awal Oktober 2024.

"Insya Allah, 12 putaran seminar dan bahtsul masail ini akan berakhir di awal Oktober," kata Silahuddin.