Jayapura (ANTARA) - Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara mengatakan jenazah dan tiga korban kerusuhan di Mulia, dievakuasi ke Jayapura menggunakan pesawat carter, Kamis. Jenazah Abdulah Jailani (30 th) setibanya di Jayapura langsung diterbangkan ke kampung halamannya di Probolinggo melalui Surabaya, Jawa Timur.
Sedangkan tiga korban lainnya yang mengalami luka-luka yaitu Surati alias Bude Nina (35 tahun), Sani Lololembang (35) dan Arif (45) yang juga di evakuasi ke Jayapura langsung dibawa ke rumah sakit, kata Kapolres Puncak Jaya AKBP Kuswara kepada ANTARA, Kamis.

Dia menjelaskan selain korban jiwa dalam kerusuhan itu tercatat tujuh kendaraan dibakar, enam di antaranya milik TNI-Polri.

Baca juga: Penerbangan ke Mulia Puncak Jaya dihentikan sementara akibat kerusuhan
Baca juga: Tim gabungan Brimob dan Satgas tiba di Mulia guna pulihkan keamanan
Insiden kerusuhan berawal dari meninggalnya tiga orang warga yang diduga anggota Kelompok Kriminal bersenjata (KKB) akibat ditembak aparat keamanan pada Selasa (16/7) malam di Kampung Karubate, Distrik Mulia.

Tiga warga yang meninggal akibat mengalami luka tembak yaitu SW (33), YW (41) dan DW (36), jelas Kuswara seraya mengaku, situasi kamtibmas di Mulia relatif kondusif.

Polres Puncak Jaya telah mendapat penambahan personel dari Brimob Polda Papua dan Satgas Damai Cartenz untuk meningkatkan pengamanan.

"Mudah-mudahan situasi keamanan segera pulih agar warga dapat kembali beraktivitas," harap Kapolres.

Baca juga: Mulia di Papua mencekam, puluhan rumah terbakar
Baca juga: Perkantoran di Kota Mulia, Papua diliburkan