Warga bantaran kali Bekasi alami banjir terparah
22 Februari 2014 22:37 WIB
ilustrasi Banjir Bekasi Sejumlah pengendara melintas di Jalan Taman Narogong yang tergenang banjir di Rawalumbu, Bekasi Timur, Jawa Barat, Rabu (29/1). Jalanan mulai dapat dilintasi kendaraan setelah pagi hari ketinggian air mencapai 100 cm. ANTARA FOTO/Paramayuda ()
Bekasi (ANTARA News) - Warga yang tinggal di sejumlah pemukiman bantaran Kali Bekasi, Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami musibah banjir terparah sepanjang 2014, Sabtu malam.
"Banjir kali ini terparah karena air hampir mencapai 2 meter atau hampir seatap rumah dan mirip dengan banjir yang terjadi pada Januari 2013 lalu," kata Maryono warga Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih.
Menurutnya, air Kali Bekasi masuk dengan deras ke pemukiman penduduk melalui tanggul jebol yang berada di RW08.
Tanggul tersebut, kata dia, sebelumnya sempat diperbaiki, namun hasilnya tidak maksimal.
"Tanggulnya baru diperbaiki awal Januari 2013 lalu, tapi sekarang udah jebol lagi," ujarnya.
Hal yang sama dialami warga Perumahan Pondok Mitra Lestari Blok C1 Nomor 12, Jatiasih, Tien Rustini.
"Luapan Kali Bekasi terjadi pukul 16.00 WIB. Satu jam kemudian air semakin tinggi dan mulai masuk ke rumah saya pukul 20.30 WIB," katanya.
Menurut dia, banjir dari luapan Kali Bekasi sudah menerjang kawasan setempat sebanyak tiga kali berturut-turut sejak Januari dan awal Februari 2014.
"Namun yang terparah baru banjir kali ini. Di rumah saya mencapai 20 centimeter padahal rumah sudah saya tinggikan," katanya.
Tien menambahkan, banjir kali ini cukup mengejutkan warga karena terjadi di liuar prediksi.
"Yang saya tahu, pemerintah sudah mencabut status darurat banjir dan membubarkan relawan banjir, jadi saya pikir aman. Ternyata, justru banjir terparah," katanya.
Hingga berita ini dibuat belum ada tanggapan secara resmi dari perwakilan Pemkot Bekasi seputar musibah tersebut.(*)
"Banjir kali ini terparah karena air hampir mencapai 2 meter atau hampir seatap rumah dan mirip dengan banjir yang terjadi pada Januari 2013 lalu," kata Maryono warga Perumahan Pondokgede Permai, Kecamatan Jatiasih.
Menurutnya, air Kali Bekasi masuk dengan deras ke pemukiman penduduk melalui tanggul jebol yang berada di RW08.
Tanggul tersebut, kata dia, sebelumnya sempat diperbaiki, namun hasilnya tidak maksimal.
"Tanggulnya baru diperbaiki awal Januari 2013 lalu, tapi sekarang udah jebol lagi," ujarnya.
Hal yang sama dialami warga Perumahan Pondok Mitra Lestari Blok C1 Nomor 12, Jatiasih, Tien Rustini.
"Luapan Kali Bekasi terjadi pukul 16.00 WIB. Satu jam kemudian air semakin tinggi dan mulai masuk ke rumah saya pukul 20.30 WIB," katanya.
Menurut dia, banjir dari luapan Kali Bekasi sudah menerjang kawasan setempat sebanyak tiga kali berturut-turut sejak Januari dan awal Februari 2014.
"Namun yang terparah baru banjir kali ini. Di rumah saya mencapai 20 centimeter padahal rumah sudah saya tinggikan," katanya.
Tien menambahkan, banjir kali ini cukup mengejutkan warga karena terjadi di liuar prediksi.
"Yang saya tahu, pemerintah sudah mencabut status darurat banjir dan membubarkan relawan banjir, jadi saya pikir aman. Ternyata, justru banjir terparah," katanya.
Hingga berita ini dibuat belum ada tanggapan secara resmi dari perwakilan Pemkot Bekasi seputar musibah tersebut.(*)
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: