Ketua JF3 Soegianto Nagaria saat jumpa pers di Summarecon Mall Kelapa Gading, Jakarta, Kamis, mengatakan acara yang sudah diselenggarakan selama 20 tahun itu diadakan untuk memberikan kontribusi yang lebih besar dan berkesinambungan kepada dunia fesyen.
"Selain dukungan berbagai pihak kita maju terus selangkah demi selangkah, kita semakin hari makin menyadari kita mesti banyak belajar, lihat Prancis bagaimana (ia) jadi pusat mode dunia, bagaimana kita bisa ke sana. Inilah konsep saat kita menjalankan JF3," kata Sugianto.
Baca juga: Pameran busana JF3 bawa misi keberlanjutan lingkungan
"Secara nyata kami berusaha untuk berkontribusi biarpun sedikit di Indonesia, dan ternyata kalau dilihat respon sepertinya kami ada dukungan nyata, kami ingin mempertahankan spirit bahwa JF3 konsisten mendukung dunia fesyen," kata Sugianto.
Sementara itu, Penasihat JF3 Theresia Mareta mengatakan yang membedakan JF3 dengan acara fesyen lainnya adalah mereka telah memiliki ekosistem yang utuh dan konsisten mengangkat tema budaya dalam bentuk wastra.
Baca juga: Jakarta masih menjadi kiblat fesyen Indonesia
JF3 berupaya memberikan nuansa yang berbeda pada setiap tahun pagelaran. Theresia melihat industri fesyen memerlukan visi baru agar tetap layak dan relevan pada masa mendatang, yang diwujudkan dengan presentasi pagelaran yang berbeda setiap tahun dan pemilihan lokasi yang tepat.
Theresia beralasan jika harus membawa karya ke luar negeri, kesempatan yang dimiliki lebih sedikit dibandingkan jika pelaku fesyen internasional yang datang ke Indonesia.
Total ada 66 desainer dan merek Indonesia yang akan memamerkan produknya di JF3 2024, antara lain Albert Yanuar, Danny Satriadi dan Tities Sapoetra.
Selain desainer Indonesia ada juga perwakilan dari Prancis, Vietnam, Singapura dan Filipina serta lebih dari 550 pelaku industri termasuk model, koreografer, seniman dan pekerja seni lainnya.
Sementara di Summarecon Mall Serpong, JF3 berkolaborasi dengan DRP Paris untuk menghadirkan DRP Jakarta dengan tema streetwear yang berlangsung mulai 26 Juli sampai 4 Agustus 2024.
Baca juga: Busana inklusif hingga fesyen daur ulang, solusi lingkungan di JF3
Baca juga: JF3 "sulap" parkir mal di Tangerang dan Jakut jadi arena "catwalk"
Baca juga: Nidji meriahkan panggung JF3 Food Festival pada Jumat malam
Baca juga: PINTU gandeng sejumlah desainer Prancis dorong ekosistem fesyen lokal