Ia membeberkan, ajang itu bisa menjadi ruang bagi para atlet non pelatnas untuk unjuk gigi, sehingga bisa terjaring menjadi penerus atlet pelatnas saat ini.
"Harapan kami ke depannya banyak atlet potensial bisa bergabung dalam pelatnas, yang mana nantinya akan dipusatkan di training center yang tengah dibangun di Karanganyar," kata Dito dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis.
Lebih lanjut dia membeberkan, Indonesia aktif menerjunkan atlet di ajang internasional, seperti ASEAN Para Games, Asian Para Games, dan juga Paralimpiade, sehingga regenerasi atlet penting untuk mengikuti ajang-ajang tersebut.
"Jadi kami optimistis akan mendapatkan banyak atlet nasional yang sangat potensial dari ajang Peparnas, yang nantinya bisa ikut bergabung dalam pelatnas. Karena target kami juga ingin kembali jadi juara umum di ajang ASEAN Para Games," ujar dia.
Peparnas XVII 2024 digelar di Kota Solo dan sekitarnya pada 6-13 Oktober 2024.
Ajang itu akan mempertandingkan sebanyak 14 cabang olahraga, dengan peserta dari 32 Provinsi.
Maskot Peparnas terinspirasi dari Kebo Bule atau Kyai Slamet, yang merupakan hewan tradisi dari Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Kebo Bule biasanya dikeluarkan dalam kirab tradisi di Malam 1 Suro.
Nama Slamet dalam bahasa Jawa berarti selamat atau aman, sehingga melambangkan keselamatan atau perlindungan. Slamet digambarkan menggunakan pakaian tradisional dengan motif parang, yang melambangkan pantang menyerah dalam segala rintangan.
Slamet juga menggunakan blangkon yang juga khas Keraton Kasunanan Surakarta. Memiliki filosofi yang artinya berupa penolak bala agar terhindar dari segala macam marabahaya.
Baca juga: Kerbau Bule Kiai Slamet jadi maskot Peparnas XVII 2024
Baca juga: Kerbau Bule Kiai Slamet jadi maskot Peparnas XVII 2024