MUI: Keterkaitan dua nama terafiliasi Israel cederai garis perjuangan
18 Juli 2024 15:12 WIB
Konferensi pers pernyataan bersama MUI dan Ormas-ormas Islam untuk kemerdekaan Palestina di Kantor MUI, Jakarta, Kamis (18/7/2024). (ANTARA/Asep Firmansyah)
Jakarta (ANTARA) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan dugaan keterkaitan dua nama yang tergabung dengan organisasi terafiliasi Israel telah mencederai garis perjuangan yang selama ini ditunjukkan oleh lembaga para ulama itu serta masyarakat Indonesia.
"Apa yang dilakukan oleh kedua aktivis ini sungguh amat sangat membuat hati kita pilu, membuat kita merasa sedih, melukai hati kita," ujar Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, MUI menonaktifkan dua nama yang diduga memiliki keterkaitan dengan organisasi terafiliasi Israel menyusul pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am di sela-sela kegiatan Musyawarah Nasional Ke-10 Forum Zakat yang diselenggarakan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Amirsyah mengatakan dua nama yang saat ini tengah dimintai keterangan yakni MA dan AR. Berdasarkan laman resmi MUI, keduanya merupakan anggota Komisi Fatwa MUI.
Ia menjelaskan dalam proses pemeriksaan, MUI memiliki mekanisme sesuai pedoman dasar, pedoman rumah tangga, dan peraturan organisasi. Proses penyelidikan dilakukan dengan hati-hati sesuai prosedur yang berlaku di MUI.
Apabila keduanya terbukti memiliki hubungan dengan organisasi yang terafiliasi Israel, maka MUI akan langsung memberhentikan mereka dari keanggotaan.
"Dua inisial ini tengah kita lakukan proses (pemeriksaan) sesuai dengan prosedur dan tahapan-tahapan. Ini tentu kita lalui dengan sebaik-baiknya agar mulai dari penonaktifan sampai kepada pemberhentian dapat dilakukan sesuai dengan tata kelola organisasi," kata Amirsyah.
Amirsyah tak habis pikir saat Bangsa Indonesia sama-sama berjuang demi kemerdekaan Palestina, serta memboikot produk-produk yang terafiliasi Israel, namun ada sebagian kelompok malah membuka hubungan dengan Israel.
"Karena di saat bangsa Indonesia berjuang dengan sungguh-sungguh untuk membela kemerdekaan Palestina tetapi kedua aktivis ini telah kehilangan hati nurani ya, itu sekali lagi amat kita sayangkan," kata dia.
Ia mengajak semua Ormas dan masyarakat pada umumnya untuk bersikap hati-hati terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh siapapun, kelompok manapun, yang mencoba melemahkan perjuangan membela Palestina.
Baca juga: MUI nonaktifkan dua nama terkait pertemuan dengan Presiden Israel
Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam mengatakan dua nama yang dinonaktifkan sama sekali tidak ikut berangkat ke Israel bertemu Presiden Isaac Herzog. Namun, keduanya diduga tergabung dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terafiliasi Yahudi.
Di samping itu, MUI mengutuk keras pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel karena dinilai sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.
"MUI mengutuk karena dia tidak sensitif," kata dia.
Baca juga: Bupati Kudus nonaktifkan stafsusnya karena ikut temui Presiden Israel
"Apa yang dilakukan oleh kedua aktivis ini sungguh amat sangat membuat hati kita pilu, membuat kita merasa sedih, melukai hati kita," ujar Sekretaris Jenderal MUI Amirsyah Tambunan di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, MUI menonaktifkan dua nama yang diduga memiliki keterkaitan dengan organisasi terafiliasi Israel menyusul pertemuan lima kader Nahdlatul Ulama (NU) dengan Presiden Israel Isaac Herzog di Israel.
Pernyataan tersebut disampaikan Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Ni'am di sela-sela kegiatan Musyawarah Nasional Ke-10 Forum Zakat yang diselenggarakan di Kota Padang, Sumatera Barat.
Amirsyah mengatakan dua nama yang saat ini tengah dimintai keterangan yakni MA dan AR. Berdasarkan laman resmi MUI, keduanya merupakan anggota Komisi Fatwa MUI.
Ia menjelaskan dalam proses pemeriksaan, MUI memiliki mekanisme sesuai pedoman dasar, pedoman rumah tangga, dan peraturan organisasi. Proses penyelidikan dilakukan dengan hati-hati sesuai prosedur yang berlaku di MUI.
Apabila keduanya terbukti memiliki hubungan dengan organisasi yang terafiliasi Israel, maka MUI akan langsung memberhentikan mereka dari keanggotaan.
"Dua inisial ini tengah kita lakukan proses (pemeriksaan) sesuai dengan prosedur dan tahapan-tahapan. Ini tentu kita lalui dengan sebaik-baiknya agar mulai dari penonaktifan sampai kepada pemberhentian dapat dilakukan sesuai dengan tata kelola organisasi," kata Amirsyah.
Amirsyah tak habis pikir saat Bangsa Indonesia sama-sama berjuang demi kemerdekaan Palestina, serta memboikot produk-produk yang terafiliasi Israel, namun ada sebagian kelompok malah membuka hubungan dengan Israel.
"Karena di saat bangsa Indonesia berjuang dengan sungguh-sungguh untuk membela kemerdekaan Palestina tetapi kedua aktivis ini telah kehilangan hati nurani ya, itu sekali lagi amat kita sayangkan," kata dia.
Ia mengajak semua Ormas dan masyarakat pada umumnya untuk bersikap hati-hati terhadap berbagai upaya yang dilakukan oleh siapapun, kelompok manapun, yang mencoba melemahkan perjuangan membela Palestina.
Baca juga: MUI nonaktifkan dua nama terkait pertemuan dengan Presiden Israel
Sebelumnya, Ketua MUI Bidang Fatwa Asrorun Niam mengatakan dua nama yang dinonaktifkan sama sekali tidak ikut berangkat ke Israel bertemu Presiden Isaac Herzog. Namun, keduanya diduga tergabung dalam sebuah organisasi yang di dalamnya terafiliasi Yahudi.
Di samping itu, MUI mengutuk keras pertemuan lima kader NU dengan Presiden Israel karena dinilai sama sekali tidak mempertimbangkan situasi yang sedang terjadi.
"MUI mengutuk karena dia tidak sensitif," kata dia.
Baca juga: Bupati Kudus nonaktifkan stafsusnya karena ikut temui Presiden Israel
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2024
Tags: