Pemprov target perpanjangan runway Bandara Nabire 2.500 meter
18 Juli 2024 08:33 WIB
Tampak depan ruang tunggu Bandara Douw Aturure Nabire, Provinsi Papua Tengah. ANTARA/Fransiskus Salu Weking.
Nabire (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Tengah menargetkan perpanjangan runway atau landasan pacu Bandara Douw Aturure Nabire mencapai 2.500 meter guna mendukung pengembangan sektor pariwisata.
Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk di Nabire, Kamis, mengatakan panjang landasan pacu Bandara Douw Aturure saat ini hanya 1.600 meter dan akan ditambah 900 meter dalam tahun ini.
Penambahan landasan pacu bandara merupakan upaya pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
"Untuk lengkapnya silahkan wawancara staf ahli Pak Ukkas ya teman-teman media. Soalnya saya ada kegiatan," kata Ribka.
Selanjutnya, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Otonomi Khusus Papua Tengah Ukkas menjelaskan, perpanjangan landasan pacu dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah, dan seluruh pembiayaan dibebankan pada APBD Papua Tengah.
Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus menekan tingkat kemahalan harga tiket pesawat dari dan keluar Nabire.
"Kami juga sudah teken kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan beberapa maskapai, termasuk TransNusa supaya masuk ke Nabire," ujar Ukkas.
Menurut dia konektivitas transportasi udara yang lancar, memudahkan wisatawan domestik dan internasional untuk berkunjung ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) di Nabire.
Peningkatan infrastruktur Bandara Douw Aturure Nabire tidak hanya dilakukan dengan menambah landasan pacu, melainkan perluasan gedung dan fasilitas ruang tunggu penumpang.
"Rabu kemarin (17/7) penjabat gubernur sudah meresmikan ruangan VVIP bandara dan ke depannya peningkatan sarana prasarana terus dilakukan," ucap Ukkas.
Ia menyebut Dinas Perhubungan Papua Tengah bersama Unit Penyelenggara Bandara Kelas II Nabire sudah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) senilai Rp31 miliar.
Penandatangan NPHD merupakan upaya pemerintah provinsi mendorong percepatan perpanjangan landasan pacu Bandara Douw Aturure yang menelan biaya kurang lebih Rp100 miliar.
"Target perluasan landasan pacu bandara supaya pesawat berbadan besar seperti Boeing bisa masuk dan melayani masyarakat," ucap Ukkas.
Baca juga: Bandara Douw Aturure Nabire permudah akses masyarakat di wilayah 3TP
Baca juga: Jokowi: Douw Aturure akan jadi bandara besar Papua
Penjabat Gubernur Papua Tengah Ribka Haluk di Nabire, Kamis, mengatakan panjang landasan pacu Bandara Douw Aturure saat ini hanya 1.600 meter dan akan ditambah 900 meter dalam tahun ini.
Penambahan landasan pacu bandara merupakan upaya pemerintah daerah untuk mendukung pengembangan sektor pariwisata yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat setempat.
"Untuk lengkapnya silahkan wawancara staf ahli Pak Ukkas ya teman-teman media. Soalnya saya ada kegiatan," kata Ribka.
Selanjutnya, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Otonomi Khusus Papua Tengah Ukkas menjelaskan, perpanjangan landasan pacu dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah, dan seluruh pembiayaan dibebankan pada APBD Papua Tengah.
Hal tersebut merupakan komitmen pemerintah daerah meningkatkan konektivitas antarwilayah, sekaligus menekan tingkat kemahalan harga tiket pesawat dari dan keluar Nabire.
"Kami juga sudah teken kerja sama dengan Kementerian Perhubungan dan beberapa maskapai, termasuk TransNusa supaya masuk ke Nabire," ujar Ukkas.
Menurut dia konektivitas transportasi udara yang lancar, memudahkan wisatawan domestik dan internasional untuk berkunjung ke Taman Nasional Teluk Cendrawasih (TNTC) di Nabire.
Peningkatan infrastruktur Bandara Douw Aturure Nabire tidak hanya dilakukan dengan menambah landasan pacu, melainkan perluasan gedung dan fasilitas ruang tunggu penumpang.
"Rabu kemarin (17/7) penjabat gubernur sudah meresmikan ruangan VVIP bandara dan ke depannya peningkatan sarana prasarana terus dilakukan," ucap Ukkas.
Ia menyebut Dinas Perhubungan Papua Tengah bersama Unit Penyelenggara Bandara Kelas II Nabire sudah menandatangani naskah perjanjian hibah daerah (NPHD) senilai Rp31 miliar.
Penandatangan NPHD merupakan upaya pemerintah provinsi mendorong percepatan perpanjangan landasan pacu Bandara Douw Aturure yang menelan biaya kurang lebih Rp100 miliar.
"Target perluasan landasan pacu bandara supaya pesawat berbadan besar seperti Boeing bisa masuk dan melayani masyarakat," ucap Ukkas.
Baca juga: Bandara Douw Aturure Nabire permudah akses masyarakat di wilayah 3TP
Baca juga: Jokowi: Douw Aturure akan jadi bandara besar Papua
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: Evi Ratnawati
Copyright © ANTARA 2024
Tags: