Jepang ingin perkuat hubungan dengan ASEAN atas rasa saling percaya
18 Juli 2024 07:14 WIB
Presiden Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO) Susumu Kataoka menghadiri konferensi pers "Dialog ke-16 antara Sekretaris Jenderal ASEAN dan Federasi Kamar Dagang dan Industri di ASEAN (FJCCIA)" di Jakarta, Rabu (17/7/2024). ANTARA/Cindy Frishanti.
Jakarta (ANTARA) - Presiden Organisasi Perdagangan Eksternal Jepang (JETRO) Susumu Kataoka menyatakan,Jepang ingin memperkuat hubungan ekonomi dengan ASEAN berdasarkan rasa saling percaya.
“Tujuan kami adalah menciptakan kolaborasi bisnis (dengan ASEAN) berbasis win-win yang akan memberikan kontribusi penguatan lebih lanjut,” kata Kataoka dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/7).
Kataoka mengatakan kantor JETRO di seluruh kawasan Asia Tenggara telah mempromosikan kolaborasi bisnis yang konkret antara perusahaan Jepang dan ASEAN, salah satunya adalah terkait dengan dekarbonisasi.
Mengenai kerja sama dekarbonisasi, ujar Kataoka, tahun lalu JETRO menyediakan katalog bisnis perusahaan Jepang untuk hidrogen, energi terbarukan, efisiensi energi atau biomassa dan lainnya di Indonesia dan Thailand.
“Hal ini tentunya untuk memudahkan business match dengan calon mitra lokal. Dan kami merasa inisiatif ini sangat berguna karena kami melihat setidaknya ada 10 kemitraan dan diskusi konkret saat ini,” jelas Kataoka.
Karena itu, Jepang ingin memperluas kegiatan tersebut di negara lain seperti Malaysia dan melakukan lebih banyak upaya dalam pencocokan bisnis dengan tujuan memproduksi dan menciptakan proyek kolaborasi lebih banyak.
Selain itu, Kataoka mengumumkan bahwa Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang dan JETRO meluncurkan program subsidi baru.
“Ini adalah program bagi perusahaan-perusahaan Jepang yang terlibat dalam proyek percontohan dekarbonisasi skala besar, yang juga berkontribusi dalam menciptakan rantai pasokan yang lebih tangguh,” jelas Kataoka.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang dalam proses pemilihan proyek percontohan dekarbonisasi skala besar tersebut.
Kataoka melanjutkan, JETRO dan METI tahun lalu mengadakan acara yang berkaitan dengan inovasi di Jakarta, Singapura, Bangkok dan Hanoi dengan peserta lebih dari 1.400 orang yang berasal dari startup, perusahaan besar, investor dan organisasi pendukung.
“Kami melihat inisiatif ini juga sangat bermanfaat. Dan kami melihat setidaknya tujuh proyek konkret sekarang dan diskusinya,” katanya, dan menambahkan bahwa pihaknya akan mengadakan acara yang sama pada tahun ini di Indonesia, Thailand, Singapura dan Vietnam.
Baca juga: ASEAN: Rekomendasi Jepang dapat tingkatkan industri Asia Tenggara
Baca juga: Jepang ingin kolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN pasca AEC 2025
“Tujuan kami adalah menciptakan kolaborasi bisnis (dengan ASEAN) berbasis win-win yang akan memberikan kontribusi penguatan lebih lanjut,” kata Kataoka dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, Rabu (17/7).
Kataoka mengatakan kantor JETRO di seluruh kawasan Asia Tenggara telah mempromosikan kolaborasi bisnis yang konkret antara perusahaan Jepang dan ASEAN, salah satunya adalah terkait dengan dekarbonisasi.
Mengenai kerja sama dekarbonisasi, ujar Kataoka, tahun lalu JETRO menyediakan katalog bisnis perusahaan Jepang untuk hidrogen, energi terbarukan, efisiensi energi atau biomassa dan lainnya di Indonesia dan Thailand.
“Hal ini tentunya untuk memudahkan business match dengan calon mitra lokal. Dan kami merasa inisiatif ini sangat berguna karena kami melihat setidaknya ada 10 kemitraan dan diskusi konkret saat ini,” jelas Kataoka.
Karena itu, Jepang ingin memperluas kegiatan tersebut di negara lain seperti Malaysia dan melakukan lebih banyak upaya dalam pencocokan bisnis dengan tujuan memproduksi dan menciptakan proyek kolaborasi lebih banyak.
Selain itu, Kataoka mengumumkan bahwa Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang dan JETRO meluncurkan program subsidi baru.
“Ini adalah program bagi perusahaan-perusahaan Jepang yang terlibat dalam proyek percontohan dekarbonisasi skala besar, yang juga berkontribusi dalam menciptakan rantai pasokan yang lebih tangguh,” jelas Kataoka.
Dia juga menambahkan bahwa pihaknya sedang dalam proses pemilihan proyek percontohan dekarbonisasi skala besar tersebut.
Kataoka melanjutkan, JETRO dan METI tahun lalu mengadakan acara yang berkaitan dengan inovasi di Jakarta, Singapura, Bangkok dan Hanoi dengan peserta lebih dari 1.400 orang yang berasal dari startup, perusahaan besar, investor dan organisasi pendukung.
“Kami melihat inisiatif ini juga sangat bermanfaat. Dan kami melihat setidaknya tujuh proyek konkret sekarang dan diskusinya,” katanya, dan menambahkan bahwa pihaknya akan mengadakan acara yang sama pada tahun ini di Indonesia, Thailand, Singapura dan Vietnam.
Baca juga: ASEAN: Rekomendasi Jepang dapat tingkatkan industri Asia Tenggara
Baca juga: Jepang ingin kolaborasi dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN pasca AEC 2025
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: