Pertamina: Pembentukan desa energi berdikari mencapai 86 desa
17 Juli 2024 23:27 WIB
Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S Bulo berdiskusi dengan Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Ukkas seusai peresmian Kampung Akudiomi di Kabupaten Nabire sebagai desa energi berdikari, Rabu (17/7/2024). (ANTARA/Fransiskus Salu Weking)
Nabire (ANTARA) - Direktur Operasi Pertamina Foundation Yulius S Bulo menyebut pembentukan desa energi berdikari di Indonesia sudah mencapai 86 desa, tersebar dari Sabang hingga Merauke.
Ia mengatakan hal itu saat peresmian Kampung Akudiomi, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, sebagai salah satu di antara 86 desa energi berdikari pada Rabu.
"Per Januari 2024 sudah ada 85 desa energi berdikari, dan hari ini (18/7) tambah satu desa di Nabire," katanya.
Dia menjelaskan program tersebut tidak hanya membangun ketahanan energi desa melalui pemanfaatan energi terbarukan, tetapi mendukung pengembangan ekonomi kreatif masyarakat desa.
Hal itu merupakan wujud komitmen Pertamina mendorong realisasi target net zero emission (emisi nol bersih) pada 2060 yang berdampak terhadap capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Desa energi berdikari ini merupakan program inisiatif dari Pertamina untuk menurunkan reduksi emisi karbon," ujar Yulius.
Baca juga: Pertamina hadirkan program DEB di Gelar Teknologi Tepat Guna Kemendes
Pihaknya juga melaksanakan "carbon project" atau solusi pengurangan emisi berbasis alam melalui pendekatan climate action, community development, dan biodiversity protection.
Kegiatan "carbon project" meliputi penanaman pohon di lokasi hutan gundul mencegah deforestasi yang melibatkan peran aktif dari masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami terlibat dalam konservasi keanekaragaman hayati, salah satunya kerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih," ucap dia.
Khusus di Papua Tengah, kata dia, Kampung Akudiomi merupakan desa pertama yang diresmikan menjadi desa energi berdikari guna mendukung kegiatan riset dan pengembangan teknologi.
Kampung Akudiomi sebagai daerah penyangga Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai nelayan sehingga bergantung pada sumber daya perikanan.
"Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) maka bisa dimanfaatkan untuk mengoperasikan gudang pendingin (cold storage) penghasil es batu," kata dia.
Peresmian desa energi berdikari Kampung Akudiomi turut dihadiri Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Ukkas, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK Nunu Anugrah, dan Kepala Balai Besar TNTC Supartono.
Baca juga: Mahasiswa kenalkan upaya transisi energi melalui pemanfaatan limbah
Baca juga: PLN EPI gerakkan Desa Mandiri Energi di Gunung Kidul DIY
Baca juga: Program Desa Energi Berdikari turunkan 729 ribu ton emisi karbon
Ia mengatakan hal itu saat peresmian Kampung Akudiomi, Distrik Yaur, Kabupaten Nabire, Provinsi Papua Tengah, sebagai salah satu di antara 86 desa energi berdikari pada Rabu.
"Per Januari 2024 sudah ada 85 desa energi berdikari, dan hari ini (18/7) tambah satu desa di Nabire," katanya.
Dia menjelaskan program tersebut tidak hanya membangun ketahanan energi desa melalui pemanfaatan energi terbarukan, tetapi mendukung pengembangan ekonomi kreatif masyarakat desa.
Hal itu merupakan wujud komitmen Pertamina mendorong realisasi target net zero emission (emisi nol bersih) pada 2060 yang berdampak terhadap capaian tujuan pembangunan berkelanjutan.
"Desa energi berdikari ini merupakan program inisiatif dari Pertamina untuk menurunkan reduksi emisi karbon," ujar Yulius.
Baca juga: Pertamina hadirkan program DEB di Gelar Teknologi Tepat Guna Kemendes
Pihaknya juga melaksanakan "carbon project" atau solusi pengurangan emisi berbasis alam melalui pendekatan climate action, community development, dan biodiversity protection.
Kegiatan "carbon project" meliputi penanaman pohon di lokasi hutan gundul mencegah deforestasi yang melibatkan peran aktif dari masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan.
"Kami terlibat dalam konservasi keanekaragaman hayati, salah satunya kerja sama dengan Balai Besar Taman Nasional Teluk Cenderawasih," ucap dia.
Khusus di Papua Tengah, kata dia, Kampung Akudiomi merupakan desa pertama yang diresmikan menjadi desa energi berdikari guna mendukung kegiatan riset dan pengembangan teknologi.
Kampung Akudiomi sebagai daerah penyangga Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) dengan mayoritas masyarakat bekerja sebagai nelayan sehingga bergantung pada sumber daya perikanan.
"Pembangunan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) maka bisa dimanfaatkan untuk mengoperasikan gudang pendingin (cold storage) penghasil es batu," kata dia.
Peresmian desa energi berdikari Kampung Akudiomi turut dihadiri Staf Ahli Gubernur Papua Tengah Ukkas, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati Spesies dan Genetik KLHK Nunu Anugrah, dan Kepala Balai Besar TNTC Supartono.
Baca juga: Mahasiswa kenalkan upaya transisi energi melalui pemanfaatan limbah
Baca juga: PLN EPI gerakkan Desa Mandiri Energi di Gunung Kidul DIY
Baca juga: Program Desa Energi Berdikari turunkan 729 ribu ton emisi karbon
Pewarta: Fransiskus Salu Weking
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: