Kemendes PDTT ingatkan perlu kreativitas dalam memajukan desa
17 Juli 2024 21:48 WIB
Kepala BPI Kemendes PDDT Ivanovich Agusta menutup Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) ke-25 di Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu (17/7/2024). ANTARA/Tri Meilani Ameliya
Mataram (ANTARA) - Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Kementerian Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT) Ivanovich Agusta mengingatkan diperlukan kreativitas berbagai pihak, antara lain pemerintah, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, swasta, dan akademisi dalam memajukan desa.
Menurut pria yang akrab disapa Ivan itu, pada dasarnya terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan dalam memajukan desa, selama dilakukan secara kreatif, baik dengan memanfaatkan teknologi tepat guna maupun inovasi.
"Banyak peluang, asalkan kita kreatif memajukan desa-desa di Indonesia," ujar dia saat menutup Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) ke-25 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.
Hal tersebut, menurut dia, sejalan dengan kesimpulan atas paparan materi dari sejumlah narasumber dengan beragam latar belakang, mulai dari akademisi dalam dan luar negeri, pemerintah, hingga swasta dalam Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (16/7).
Baca juga: Kemendes: Dana desa pemenang GTTGN Ke-25 berpotensi bertambah
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan GTTGN ke-25, yakni pimpinan dan staf Kemendes PDTT, Gubernur NTB, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), dan wartawan yang memublikasikan acara itu.
Dia juga mengingatkan kembali arahan dari Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar terkait dengan kolaborasi dalam pemasaran teknologi tepat guna untuk menjamin inovasi-inovasi dari teknologi tersebut berkelanjutan.
Pria yang akrab disapa Gus Halim itu, menjelaskan bahwa pihak-pihak terkait yang perlu berkolaborasi dengan Kemendes PDTT dan pihak desa dalam memperluas pemasaran teknologi tepat guna, di antaranya pemerintah daerah dan wartawan.
Pemerintah daerah, kata dia, dapat memasarkan teknologi tepat guna melalui e-katalog.
"Dengan demikian, mudah dibeli secara resmi oleh pemda-pemda, pemerintah desa lain, dan juga pengusaha lokal yang membutuhkan," ujarnya.
Ia mengatakan wartawan dapat memperluas pemasaran teknologi tepat guna dengan menyebarluaskan berita-berita tentang profil inovator dan manfaat teknologi tepat guna bagi desa.
Baca juga: Kemendes: Inovasi dalam bangun desa untuk kesejahteraan berkelanjutan
Baca juga: BPI Kemendes-BPJSTK jalin kerja sama terkait proteksi kerja warga desa
Menurut pria yang akrab disapa Ivan itu, pada dasarnya terdapat banyak peluang yang dapat dimanfaatkan dalam memajukan desa, selama dilakukan secara kreatif, baik dengan memanfaatkan teknologi tepat guna maupun inovasi.
"Banyak peluang, asalkan kita kreatif memajukan desa-desa di Indonesia," ujar dia saat menutup Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) ke-25 di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Rabu.
Hal tersebut, menurut dia, sejalan dengan kesimpulan atas paparan materi dari sejumlah narasumber dengan beragam latar belakang, mulai dari akademisi dalam dan luar negeri, pemerintah, hingga swasta dalam Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi untuk Pembangunan Desa Berkelanjutan di Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Selasa (16/7).
Baca juga: Kemendes: Dana desa pemenang GTTGN Ke-25 berpotensi bertambah
Dalam kesempatan yang sama, ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan GTTGN ke-25, yakni pimpinan dan staf Kemendes PDTT, Gubernur NTB, Kadis Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), dan wartawan yang memublikasikan acara itu.
Dia juga mengingatkan kembali arahan dari Menteri Desa PDTT Abdul Halim Iskandar terkait dengan kolaborasi dalam pemasaran teknologi tepat guna untuk menjamin inovasi-inovasi dari teknologi tersebut berkelanjutan.
Pria yang akrab disapa Gus Halim itu, menjelaskan bahwa pihak-pihak terkait yang perlu berkolaborasi dengan Kemendes PDTT dan pihak desa dalam memperluas pemasaran teknologi tepat guna, di antaranya pemerintah daerah dan wartawan.
Pemerintah daerah, kata dia, dapat memasarkan teknologi tepat guna melalui e-katalog.
"Dengan demikian, mudah dibeli secara resmi oleh pemda-pemda, pemerintah desa lain, dan juga pengusaha lokal yang membutuhkan," ujarnya.
Ia mengatakan wartawan dapat memperluas pemasaran teknologi tepat guna dengan menyebarluaskan berita-berita tentang profil inovator dan manfaat teknologi tepat guna bagi desa.
Baca juga: Kemendes: Inovasi dalam bangun desa untuk kesejahteraan berkelanjutan
Baca juga: BPI Kemendes-BPJSTK jalin kerja sama terkait proteksi kerja warga desa
Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2024
Tags: