Jakut tingkatkan perlindungan pekerja perempuan agar tetap produktif
17 Juli 2024 20:44 WIB
Pemkot Jakarta Utara mencanangkan Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) yang bertujuan melindungi pekerja perempuan di daerah setempat agar tetap sehat dan produktif di Jakarta, Rabu (17/7/2024). ANTARA/HO-Pemkot Jakut
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara meningkatkan perlindungan kepada pekerja perempuan di wilayah tersebut agar tetap sehat dan produktif melalui Gerakan Pekerja Perempuan Sehat Produktif (GP2SP) yang dicanangkan pada Rabu.
"Pemerintah Kota Jakarta Utara bersinergi dengan sejumlah perusahaan dan mal untuk memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan GP2SP di wilayah Jakarta Utara," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja perempuan bisa melalui program pemenuhan kecukupan gizi bagi pekerja, pelayanan kesehatan reproduksi dan peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama di tempat kerja.
Menurut dia, agar kegiatan berjalan dinamis maka perlu dilaksanakan suatu gerakan yang berkesinambungan serta memacu perusahaan untuk lebih proaktif dalam upaya peningkatan status kesehatan dan gizi pekerja perempuan.
Dia berharap melalui koordinasi dan deklarasi agar seluruh pemangku kepentingan, perusahaan dan mal yang memiliki tenaga kerja perempuan untuk serentak, terkoordinasi, terintegrasi serta berkesinambungan dalam memfasilitasi pembentukan GP2SP.
"Kami mengapresiasi sejumlah perusahaan yang telah berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerjanya," kata dia.
Baca juga: Pemkot Jaksel tingkatkan kesehatan pekerja perempuan lewat GP2SP
Baca juga: Dua dekade di DPR, Komnas Perempuan desak RUU PPRT segera dibahas
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Utara, dr Lysbeth Regina Pandjaitan menjelaskan, deklarasi GP2SP ini sebagai upaya dari pemerintah, masyarakat maupun pengusaha untuk menggalang kesadaran dalam meningkatkan kepedulian dalam upaya memperbaiki kesehatan perempuan.
Ia mengatakan sejak tahun 2020 sudah ada 22 perusahaan yang terlibat dalam GP2SP dan tahun ini ada lima perusahaan yang akan bergerak dalam GP2SP.
"Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi dukungan terhadap ibu menyusui dengan menyediakan ruang menyusui, pemenuhan gizi, pelayanan kesehatan reproduksi, lingkungan kerja yang nyaman dan sesuai standar bisa didapatkan oleh pekerja perempuan," kata dia.
"Pemerintah Kota Jakarta Utara bersinergi dengan sejumlah perusahaan dan mal untuk memfasilitasi dan mendukung pelaksanaan GP2SP di wilayah Jakarta Utara," kata Sekretaris Kota Administrasi Jakarta Utara, Abdul Khalit di Jakarta.
Ia mengatakan bahwa untuk meningkatkan produktivitas kerja perempuan bisa melalui program pemenuhan kecukupan gizi bagi pekerja, pelayanan kesehatan reproduksi dan peningkatan pemberian Air Susu Ibu (ASI) selama di tempat kerja.
Menurut dia, agar kegiatan berjalan dinamis maka perlu dilaksanakan suatu gerakan yang berkesinambungan serta memacu perusahaan untuk lebih proaktif dalam upaya peningkatan status kesehatan dan gizi pekerja perempuan.
Dia berharap melalui koordinasi dan deklarasi agar seluruh pemangku kepentingan, perusahaan dan mal yang memiliki tenaga kerja perempuan untuk serentak, terkoordinasi, terintegrasi serta berkesinambungan dalam memfasilitasi pembentukan GP2SP.
"Kami mengapresiasi sejumlah perusahaan yang telah berkomitmen untuk mendukung pelaksanaan GP2SP di tempat kerjanya," kata dia.
Baca juga: Pemkot Jaksel tingkatkan kesehatan pekerja perempuan lewat GP2SP
Baca juga: Dua dekade di DPR, Komnas Perempuan desak RUU PPRT segera dibahas
Kepala Suku Dinas Kesehatan Kota Jakarta Utara, dr Lysbeth Regina Pandjaitan menjelaskan, deklarasi GP2SP ini sebagai upaya dari pemerintah, masyarakat maupun pengusaha untuk menggalang kesadaran dalam meningkatkan kepedulian dalam upaya memperbaiki kesehatan perempuan.
Ia mengatakan sejak tahun 2020 sudah ada 22 perusahaan yang terlibat dalam GP2SP dan tahun ini ada lima perusahaan yang akan bergerak dalam GP2SP.
"Adapun kegiatan yang dilakukan meliputi dukungan terhadap ibu menyusui dengan menyediakan ruang menyusui, pemenuhan gizi, pelayanan kesehatan reproduksi, lingkungan kerja yang nyaman dan sesuai standar bisa didapatkan oleh pekerja perempuan," kata dia.
Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: