KISI AM: Sektor properti akan positif seiring potensi rate-cut Fed
17 Juli 2024 19:29 WIB
President Director KISI Asset Management (KISI AM) Mustofa bersama Direktur KISI AM Arfan Fasri Karniody setelah "Market Outlook 2nd Half 2024" di Jakarta, Rabu (17/07/2024). (ANTARA/ Muhammad Heriyanto)
Jakarta (ANTARA) - Direktur KISI Asset Management (KISI AM) Arfan Fasri Karniody mengungkapkan bahwa saham sektor properti berpotensi akan berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed.
Konsensus memperkirakan probabilitas The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuan pada September 2024 mendatang semakin tinggi, seiring dengan data inflasi AS yang semakin mendekati target The Fed sebesar plus minus 2 persen.
“Akan terjadinya Fed interest rate- cut, yang paling bermomentum adalah properti. Karena apa, bukan berarti Bank Indonesia (BI) akan serta- merta cut suku bunga, tetapi kemungkinan untuk kenaikan udah hampir kecil sekali, sekarang yang paling momentum adalah properti,” ujar Arfan setelah acara "Market Outlook 2nd Half 2024" di The Energy Building, Jakarta, Rabu.
Kedua, lanjutnya, sektor perbankan berpotensi akan berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.
“Perbankan itu, dengan penurunan suku bunga dia akan lebih bisa memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Artinya, beban si peminjam lebih rendah, jadi, si peminjam tidak perlu membayar bunga yang lebih tinggi, kemungkinan dia untuk bisa membayar sehingga tidak macet lebih tinggi,” ujar Arfan.
Ia mengatakan pasar saham Indonesia masih dalam kondisi yang tidak pasti saat ini seiring dengan era suku bunga tinggi di berbagai negara maju.
“Pasar saham ini uncertainty masih banyak. Tapi, yang terjadi di bulan Juni dan Mei adalah terlalu banyak terjadinya foreign outflow, sehingga marketnya rebound. Sebenarnya problemnya itu masih ada di perbankan, cost of capital sebenarnya,” ujar Arfan.
Dalam kesempatan ini, KISI Asset Management memperkenalkan produk-produk reksa dananya,diantaranya KISI Money Market Fund, KISI Fixed Income Fund & KISI Fixed Income Fund Plus, serta menginformasikan rencana penerbitan produk baru yaitu Reksa Dana Global Sharia.
Latar belakang penerbitan produk tersebut untuk menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur pada saham- saham teknologi dunia, khususnya di bidang AI, Semiconductor dan EV.
Reksa dana tersebut akan diinvestasikan dalam portofolio yang mencakup nama-nama terkenal secara global di bidang teknologi seperti Tesla, Nvidia, Google dan Apple.
Baca juga: PT KISI AM keluarkan produk reksa dana ETF
Baca juga: KISI Asset Management raih Best Mutual Fund Award 2023
Baca juga: Pengamat perkirakan sektor properti tumbuh pada semester II 2024
Konsensus memperkirakan probabilitas The Fed akan menurunkan tingkat suku bunga acuan pada September 2024 mendatang semakin tinggi, seiring dengan data inflasi AS yang semakin mendekati target The Fed sebesar plus minus 2 persen.
“Akan terjadinya Fed interest rate- cut, yang paling bermomentum adalah properti. Karena apa, bukan berarti Bank Indonesia (BI) akan serta- merta cut suku bunga, tetapi kemungkinan untuk kenaikan udah hampir kecil sekali, sekarang yang paling momentum adalah properti,” ujar Arfan setelah acara "Market Outlook 2nd Half 2024" di The Energy Building, Jakarta, Rabu.
Kedua, lanjutnya, sektor perbankan berpotensi akan berkinerja positif seiring dengan perkiraan adanya pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed.
“Perbankan itu, dengan penurunan suku bunga dia akan lebih bisa memberikan pinjaman dengan bunga yang lebih rendah. Artinya, beban si peminjam lebih rendah, jadi, si peminjam tidak perlu membayar bunga yang lebih tinggi, kemungkinan dia untuk bisa membayar sehingga tidak macet lebih tinggi,” ujar Arfan.
Ia mengatakan pasar saham Indonesia masih dalam kondisi yang tidak pasti saat ini seiring dengan era suku bunga tinggi di berbagai negara maju.
“Pasar saham ini uncertainty masih banyak. Tapi, yang terjadi di bulan Juni dan Mei adalah terlalu banyak terjadinya foreign outflow, sehingga marketnya rebound. Sebenarnya problemnya itu masih ada di perbankan, cost of capital sebenarnya,” ujar Arfan.
Dalam kesempatan ini, KISI Asset Management memperkenalkan produk-produk reksa dananya,diantaranya KISI Money Market Fund, KISI Fixed Income Fund & KISI Fixed Income Fund Plus, serta menginformasikan rencana penerbitan produk baru yaitu Reksa Dana Global Sharia.
Latar belakang penerbitan produk tersebut untuk menyediakan produk investasi bagi investor yang menginginkan eksposur pada saham- saham teknologi dunia, khususnya di bidang AI, Semiconductor dan EV.
Reksa dana tersebut akan diinvestasikan dalam portofolio yang mencakup nama-nama terkenal secara global di bidang teknologi seperti Tesla, Nvidia, Google dan Apple.
Baca juga: PT KISI AM keluarkan produk reksa dana ETF
Baca juga: KISI Asset Management raih Best Mutual Fund Award 2023
Baca juga: Pengamat perkirakan sektor properti tumbuh pada semester II 2024
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: