Guangzhou (ANTARA) - Zona Perdagangan Bebas (Free Trade Zone/FTZ) percontohan di Shanghai, China timur, dan Provinsi Guangdong, China selatan, mendapatkan pengakuan dalam sebuah indeks yang dipublikasikan pada Selasa (16/7) berkat upaya kedua FTZ tersebut untuk memajukan inovasi institusional.

Indeks inovasi institusional dari berbagai FTZ percontohan di China yang dipublikasikan oleh Universitas Sun Yat-sen menempatkan FTZ percontohan Qianhai di Shenzhen, FTZ Kawasan Baru Pudong di Shanghai, dan FTZ Distrik Nansha di Guangzhou pada tiga posisi teratas.

Fu Zhengping, kepala institut FTZ di bawah Universitas Sun Yat-sen, mengatakan bahwa indeks tersebut, yang telah dirilis selama sembilan tahun berturut-turut, melakukan penilaian dan investigasi berdasarkan lima bidang utama, yakni fasilitasi perdagangan, liberalisasi investasi, revolusi dan inovasi keuangan, transformasi fungsi pemerintahan, dan lingkungan berbasis hukum.

Indeks itu bertujuan untuk memberikan pendapat dan saran yang konstruktif bagi arah dan implementasi kebijakan inovasi institusional di FTZ percontohan.

Indeks tahun ini juga mencakup indikator tambahan yang berfokus pada ekonomi digital, keterbukaan institusional, pembangunan hijau, serta bidang-bidang lainnya. FTZ di Tianjin, Beijing, Chongqing, Kawasan Baru Lin'gang di Shanghai, Xiamen di Provinsi Fujian, Chengdu di Provinsi Sichuan, dan Hengqin di Provinsi Guangdong menggenapi posisi 10 teratas.

China mendirikan FTZ percontohan pertamanya di Shanghai pada 2013, dengan misi utama untuk menguji coba reformasi transformatif dalam fungsi pemerintahan, sistem keuangan, layanan perdagangan, investasi asing, serta perpajakan China, maupun kebijakan-kebijakan percontohan yang nantinya dapat diterapkan di seluruh negara tersebut.

Hingga saat ini, menurut Kementerian Perdagangan China, negeri Tirai Bambu ini telah mendirikan 22 FTZ percontohan, yang telah mencatatkan kesuksesan praktik pada 349 kasus inovasi dalam reformasi institusional yang dipromosikan di tingkat nasional.