Manado (ANTARA News) - Komisi VIII DPR RI menyerahkan bantuan serta menerima aspirasi dari masyarakat dan Pemerintah Manado, Sulawesi Utara Jumat-Sabtu.
"Kami datang bersama dengan tim dari Kantor Kementerian Agama dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), untuk menyerahkan bantuan dan melihat kondisi Manado," kata Ketua Tim Sayed Zakaria, di Manado, Jumat.
Sayed mengatakan, bantuan yang diberikan senilai Rp200 juta, dan diharapkan dapat sedikit membantu meringankan beban para korban bencana di daerah tersebut.
Sayed juga mengapresiasi langkah Pemerintah Manado yang siap dalam langkah penanggulangan bencana dengan cepat, karena sistemnya berjalan baik, yang terlihat saat mereka meninjau sejumlah lokasi di Manado.
Wakil Wali Kota Manado Harley Mangindaan, mengatakan Pemerintah Manado sudah melakukan berbagai langkah pemulihan dan dalam proses kembali ke normal.
Ia mengatakan berdasarkan laporan yang dibawa oleh Wali Kota Manado BNPB Jakarta, serta lima Kementerian kerusakan yang terjadi akibat bencana cukup banyak, yakni rumah, penduduk yang terpaksa menjadi pengungsi, rumah ibadah, sekolah, puskesmas, dan sejumlah kantor pemerintah.
"Berdasarkan data yang ada, rumah yang hanyut sebanyak 385 unit, rusak ringan 7.032, sedang 1.756 dan berat 1.425 dengan total kerusakan mencapai 10.213," katanya.
Sedangkan penduduk yang terdampak dan menjadi korban bencana adalah 78.930 jiwa dari 23.148 kepala keluarga, ditambah dengan kerusakan rumah ibadah yang mencapai 62 unit dan puluhan kilometer jalan, drainase rusak, kata Harley.
Ia mengatakan Pemerintah Manado sudah melakukan komunikasi dengan pemerintah provinsi, serta daerah-daerah sekitar yang ikut terkena bencana seperti Minahasa dan Minahasa Utara.
Menurut Harley data-data tersebut sudah dibawa ke BNPB oleh Wali Kota Vicky Lumentut, sehingga kemudian dapat ditentukan rencana aksi yang akan dilakukan untuk Manado. (*)
Komisi VIII DPR serahkan bantuan di Manado
20 Februari 2014 23:33 WIB
Gedung DPR (FOTO ANTARA/Rosa Panggabean)
Pewarta: Joyce Bukarakombang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: