Pusamania tuntut pergantian pelatih
20 Februari 2014 20:57 WIB
Pesepak bola PSM Makassar, Michael W. Bird (99) berebut bola dengan pesepak bola Putra Samarinda, Naser Al Sebai (4) dalam pertandingan kompetisi Inodnesia Super League (ISL) 2014 di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jatim, Minggu (2/2). (ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat)
Samarinda (ANTARA News) - Suporter sepak bola Pusamania menuntut manajemen klub Putra Samarinda untuk mengganti pelatih Mundari Karya yang menangani skuad "Pesut Mahakam" musim ini.
Sekjen Pusamania Abdul Somad Fauzan di Samarinda, Kamis, mengatakan pergantian pelatih tersebut sesuai dengan pengamatan suporter dari dua pertandingan kandang yang sudah dilaksanakan Persisam Putra Samarinda hanya meraih hasil imbang, yakni 2-2 melawan Persipura, dan skor 2-2 menghadapi Persepam.
"Hasil seri di kandang bagi kami adalah sebuah kerugian besar, karena secara materi tim Pusam sebenarnya bisa bersaing," kata Fauzan.
Menurut dia, dalam dua laga terakhir Palatih Mundari selalu melakukan pergantian pemain pada menit awal, hal ini dinilai suporter sebagai hal yang ganjil bagi seorang pelatih dalam meramu taktik dan strategi.
"Ini sebuah tanda tanya besar penyususan starting eleven Persisam sendiri. Di 20 menit pertama juga selalu ada pergantian. Jadi racikannya itu, racikan percobaan saja kita lihat," katanya.
Pusamania, kata Fauzan, juga menyoroti tidak adanya potongan harga bagi suppoter klub yang memang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), seperti yang sudah diterapkan klub lain yang berlaga di Liga Super Indonesia atau Indonesia Super League (ISL).
"Kenapa di kandang sendiri, di rumah sendiri manajemen menutup mata. Tidak mau memberi potongan tiket dengan alasan biaya operasional yang bengkak," katanya.
Secara lebih luas, kata Fauzan, harga tiket yang ada saat ini Rp50 ribu, sudah terlalu membebani masyarakat Samarinda. Bahkan anak-anak juga sudah dikenai tiket Rp35 ribu.
"Kami berharap, kreatifitas manajemen jangan ke kreatifitas pembebanan tiket. Tapi kreatifitas dari penggalian dari sponsor. Jangan sampai pendanaan tim terpaku, terpusat di tiket," kata Fauzan.
(KR-RMT/M025)
Sekjen Pusamania Abdul Somad Fauzan di Samarinda, Kamis, mengatakan pergantian pelatih tersebut sesuai dengan pengamatan suporter dari dua pertandingan kandang yang sudah dilaksanakan Persisam Putra Samarinda hanya meraih hasil imbang, yakni 2-2 melawan Persipura, dan skor 2-2 menghadapi Persepam.
"Hasil seri di kandang bagi kami adalah sebuah kerugian besar, karena secara materi tim Pusam sebenarnya bisa bersaing," kata Fauzan.
Menurut dia, dalam dua laga terakhir Palatih Mundari selalu melakukan pergantian pemain pada menit awal, hal ini dinilai suporter sebagai hal yang ganjil bagi seorang pelatih dalam meramu taktik dan strategi.
"Ini sebuah tanda tanya besar penyususan starting eleven Persisam sendiri. Di 20 menit pertama juga selalu ada pergantian. Jadi racikannya itu, racikan percobaan saja kita lihat," katanya.
Pusamania, kata Fauzan, juga menyoroti tidak adanya potongan harga bagi suppoter klub yang memang memiliki Kartu Tanda Anggota (KTA), seperti yang sudah diterapkan klub lain yang berlaga di Liga Super Indonesia atau Indonesia Super League (ISL).
"Kenapa di kandang sendiri, di rumah sendiri manajemen menutup mata. Tidak mau memberi potongan tiket dengan alasan biaya operasional yang bengkak," katanya.
Secara lebih luas, kata Fauzan, harga tiket yang ada saat ini Rp50 ribu, sudah terlalu membebani masyarakat Samarinda. Bahkan anak-anak juga sudah dikenai tiket Rp35 ribu.
"Kami berharap, kreatifitas manajemen jangan ke kreatifitas pembebanan tiket. Tapi kreatifitas dari penggalian dari sponsor. Jangan sampai pendanaan tim terpaku, terpusat di tiket," kata Fauzan.
(KR-RMT/M025)
Pewarta: Arumanto
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: