Wasior (ANTARA) - Cakupan imunisasi polio di Kabupaten Teluk Wondama, Papua Barat hingga pekan kedua Juli 2024 mencapai 95,9 persen dari total sasaran 8.377 anak usia 0-7 tahun.

Kepala Bidang P2P pada Dinas Kesehatan Teluk Wondama Henock Waprak di Wasior, Rabu, mengatakan Teluk Wondama berada pada peringkat ketiga tertinggi cakupan imunisasi polio di wilayah Provinsi Papua Barat, setelah Kabupaten Kaimana dan Kabupaten Teluk Bintuni.

Baca juga: Kepulauan Seribu targetkan 3.895 anak ikut imunisasi polio

Sejak kegiatan itu dibuka secara resmi pada 27 Mei 2024, tim Dinkes Teluk Wondama didukung dengan setiap puskesmas di wilayah itu penuh semangat berkunjung dari satu kampung ke kampung lainnya untuk melakukan imunisasi polio kepada anak-anak.

"Keterbatasan anggaran membuat progres capaian imunisasi polio khususnya pada putaran kedua menjadi tidak secepat pada putaran pertama. Sebagai contoh, untuk sasaran anak 0-59 bulan, pada putaran pertama cakupannya mencapai 84,1 persen. Namun di putaran kedua baru mencapai 52 persen," jelas Waprak

Demikian halnya untuk sasaran anak usia 5 hingga kurang dari 7 tahun, cakupan pada putaran kedua baru menembus 68,3 persen, sementara pada putaran pertama cakupan-nya mencapai 138,5 persen.

Guna merealisasikan program tersebut tetap berjalan, untuk sementara terpaksa meminjam dana operasional puskesmas, juga anggaran dari program lain di Dinkes Teluk Wondama.

Baca juga: Pemprov NTB targetkan 820.487 anak pada PIN Polio Serentak 2024

"Kendala kami yaitu anggaran untuk melaksanakan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio sampai sekarang belum ada. Kalau anggaran tersedia, kami yakin pada putaran kedua atau ketiga bisa sampai 100 persen," ujarnya.

Henoc Waprak berharap bantuan anggaran untuk PIN Polio yang bersumber dari dana BTT (biaya tak terduga) segera direalisasikan agar kegiatan imunisasi dapat terus berjalan hingga bisa mencapai target 100 persen.

Saat pencanangan PIN Polio 2024 di Kabupaten Teluk Wondama, Wakil Bupati Andarias Kayukatuy meminta jajaran Dinkes setempat menjangkau semua anak yang menjadi sasaran imunisasi hingga kampung-kampung terluar dan terpencil.

Baca juga: Begini kata dokter soal penyebaran virus polio yang berawal dari tinja