Jakarta (ANTARA News) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berencana menyerahkan proyek pembangunan monorel di ibu kota kepada PT Transjakarta apabila PT Jakarta Monorail (JM) menyatakan bahwa tidak sanggup melaksanakan pembangunan sarana transportasi massal.

"Kalau PT JM tidak sanggup membangunnya, kita ambil alih saja. Nanti, pembangunannya kita serahkan ke PT Transjakarta yang sedang kita bentuk," ujarnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis.

Saat ini, menurut dia, izin untuk melanjutkan pembangunan monorel diberikan kepada PT JM karena Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ingin proyek tersebut berhenti di tengah jalan.

"Kita coba segala cara agar proyek monorel tidak terputus di tengah jalan. Siapa pun yang mau melanjutkan pembangunannya, kita kasih izin, termasuk kepada PT JM itu," ujar Basuki.

Dia menuturkan, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah membuat kesepakatan baru dengan PT JM yang tercantum di dalam perjanjian kerja sama di antara kedua belah pihak.

Di dalam perjanjian tersebut, menurut dia, terdapat persyaratan bahwa Pemprov DKI Jakarta memberikan tenggat waktu selama tiga tahun kepada PT JM untuk membangun satu koridor monorel hingga tuntas.

"Kalau dalam waktu tiga tahun pembangunan koridor tersebut tidak selesai, maka seluruh bangunan yang telah berdiri, seperti tiang pancang dan lain-lain akan menjadi milik Pemprov DKI," tutur Basuki.

Dia mengungkapkan, tiang-tiang tersebut bukan hanya akan menjadi milik Pemprov DKI Jakarta, tetapi juga kelanjutan pembangunannya akan dilakukan tanpa PT JM, tetapi diserahkan kepada PT Transjakarta.

"Untuk modalnya, nanti kita bisa berikan penyertaan modal pemerintah (PMP) kepada PT Transjakarta untuk melanjutkan sarana transportasi massal berbasis rel itu," demikian Basuki Tjahaja Purnama. (*)