Kemenpora buat rapat optimalisasi untuk siapkan pemuda berdaya saing
16 Juli 2024 22:21 WIB
Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta (tengah), memimpin rapat optimalisasi pelaksanaan tugas tim asistensi kelompok kerja, dan tim koordinasi nasional penyelenggaraan pelayanan kepemudaan untuk menyamakan persepsi, guna menyiapkan pemuda yang berdaya saing, serta menyambut Indonesia Emas 2045, Jakarta, Selasa (16/7/2024). ANTARA/HO-Kemenpora.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) membuat rapat optimalisasi pelaksanaan tugas tim asistensi kelompok kerja, dan tim koordinasi nasional penyelenggaraan pelayanan kepemudaan untuk menyamakan persepsi, guna menyiapkan pemuda yang berdaya saing, serta menyambut Indonesia Emas 2045.
Dalam laman Kemenpora yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta mengatakan, tim asistensi diisi oleh tenaga profesional dari bidangnya masing-masing.
Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, kesempatan dan lapangan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Tim asistensi ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Kepmenpora). Mereka merupakan dari kalangan profesional dan memiliki akses ke kementerian/lembaga, serta punya pengalaman yang luar biasa di bidangnya," kata Raden usai memimpin rapat.
Ia membeberkan, tim kerja tersebut akan bersama-sama untuk berkolaborasi meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), sehingga target meningkatkan daya saing pemuda di Tanah Air bisa tercapai ke depannya.
"Jadi program ditata dan dibuat perencanaan aksi nasional serta daerah harus baik. Jika aksinya itu bagus kami yakin nilai IPP dan target tersebut akan tercapai," ujar dia.
Raden optimistis bila daya saing pemuda, baik dari sisi kreativitas dan inovasi terus ditingkatkan, maka persiapan untuk menyongsong era Indonesia Emas 2045 bisa semakin mudah.
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kolaborasi dan persepsi bersama untuk mewujudkan hal tersebut dan pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, tanpa kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya.
Dalam laman Kemenpora yang dipantau ANTARA di Jakarta, Selasa, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Raden Isnanta mengatakan, tim asistensi diisi oleh tenaga profesional dari bidangnya masing-masing.
Mulai dari bidang pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan, kesempatan dan lapangan kerja, partisipasi dan kepemimpinan, serta gender dan diskriminasi.
"Tim asistensi ini dibentuk berdasarkan Keputusan Menteri Pemuda dan Olahraga (Kepmenpora). Mereka merupakan dari kalangan profesional dan memiliki akses ke kementerian/lembaga, serta punya pengalaman yang luar biasa di bidangnya," kata Raden usai memimpin rapat.
Ia membeberkan, tim kerja tersebut akan bersama-sama untuk berkolaborasi meningkatkan nilai Indeks Pembangunan Pemuda (IPP), sehingga target meningkatkan daya saing pemuda di Tanah Air bisa tercapai ke depannya.
"Jadi program ditata dan dibuat perencanaan aksi nasional serta daerah harus baik. Jika aksinya itu bagus kami yakin nilai IPP dan target tersebut akan tercapai," ujar dia.
Raden optimistis bila daya saing pemuda, baik dari sisi kreativitas dan inovasi terus ditingkatkan, maka persiapan untuk menyongsong era Indonesia Emas 2045 bisa semakin mudah.
Oleh sebab itu, untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya kolaborasi dan persepsi bersama untuk mewujudkan hal tersebut dan pemerintah tidak bisa melakukan sendiri, tanpa kerja sama dengan pemangku kepentingan lainnya.
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Hernawan Wahyudono
Copyright © ANTARA 2024
Tags: