Pemdes Padarincang alokasikan dana desa guna pengembangan desa wisata
16 Juli 2024 20:34 WIB
Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif pada Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini tanda tangani penetapan desa wisata Padarincang, Kabupaten Serang, Banten, Selasa (16/7/2024). ANTARA/Desi Purnama Sari.
Serang (ANTARA) - Pemerintah Desa (Pemdes) Padarincang alokasikan dana desa untuk pengembangan Desa Wisata Padarincang, Kecamatan Padarincang, Kabupaten Serang. Kepala Desa Padarincang Iyus Suparyadi, di Serang, Banten, Selasa, mengatakan bahwa saat ini Desa Wisata Padarincang masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Dan untuk pengembangan desa wisata pihaknya menggunakan dana desa yang juga dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang, untuk pembuatan akses jalan menuju wisata.
"Secara nominal yang sudah terserap dari anggaran dana desa yaitu untuk pembangunan jembatan Rp94 juta, aula Rp190 juta, dan kolam renang Rp190 juta," katanya.
Pihaknya mengaku bersungguh-sunggu bersama Pokdarwis untuk memajukan desa wisata, di Desa Padarincang terdapat wisata seperti air terjun, river tubing, camping ground, dan babacakan di tepi sungai.
"Kami optimis mendapatkan lima besar karena saat ini sudah masuk 50 besar. Mudah-mudahan masuk lima besar," katanya.
Pembangunan desa wisata sudah dimulai sejak tahun 2019 yang terinsipirasi dari Desa Wisata Cikolelet, dan berhasil masuk ADWI 2022 pada tahun 2023 Desa Wisata Padarincang masuk ke 500 besar.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif pada Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini, mengatakan Desa Wisata Padarincang memiliki potensi yang sangat luar biasa karena banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
"Ini masih di level rintisan dan ini harus terus dikembangkan agar tahun 2029 bisa menjadi desa wisata mandiri," katanya.
Ia mengatakan bentuk dukungan yang akan diberikan oleh Kemenparekraf diantaranya yakni dengan memberikan pelatihan sesuai dengan yang dibutuhkan desa wisata tersebut. Selain itu juga akan menggandeng beberapa perusahaan agar dapat memberikan CRS melalui program pariwisata.
"Kerjasama dengan pihak lain seperti BCA, Astra, Propan untuk masuk ke desa wisata yang sudah ADWI, karena keterbatasan anggaran di Kementerian maka kita melakukan program CSR dan melakukan kolaborasi di internal Kementerian untuk memberikan pelatihan kepada desa wisata," katanya.
Dalam mengembangkan desa wisata tidak bisa dilakukan secara instan dan harus berkelanjutan. Untuk keasrian di Desa Padarincang menurutnya, sudah sangat luar biasa dan ini harus terus dirawat dan dijaga lingkungannya.
Komitmen yang dilakukan oleh Desa Padarincang sudah luar biasa, karena menyadari anggaran dana desa untuk meningkatkan perekonomian warga dan dialokasi ke pengembangan wisata.
"Sudah luar biasa, begitu menyadari adanya anggaran dana desa itu langsung terbuka bahwa pariwisata lah yang dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: Desa Wisata Kare menangkan ajang MATA 2024 Kabupaten Madiun
Baca juga: Menparekraf: Wisata Adat Osing Banyuwangi layak ditawarkan ke wisman
Baca juga: Kemendesa luncurkan lomba desa wisata nusantara dan literasi budaya
Dan untuk pengembangan desa wisata pihaknya menggunakan dana desa yang juga dibantu oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Serang, untuk pembuatan akses jalan menuju wisata.
"Secara nominal yang sudah terserap dari anggaran dana desa yaitu untuk pembangunan jembatan Rp94 juta, aula Rp190 juta, dan kolam renang Rp190 juta," katanya.
Pihaknya mengaku bersungguh-sunggu bersama Pokdarwis untuk memajukan desa wisata, di Desa Padarincang terdapat wisata seperti air terjun, river tubing, camping ground, dan babacakan di tepi sungai.
"Kami optimis mendapatkan lima besar karena saat ini sudah masuk 50 besar. Mudah-mudahan masuk lima besar," katanya.
Pembangunan desa wisata sudah dimulai sejak tahun 2019 yang terinsipirasi dari Desa Wisata Cikolelet, dan berhasil masuk ADWI 2022 pada tahun 2023 Desa Wisata Padarincang masuk ke 500 besar.
Sementara itu, Direktur Infrastruktur dan Ekonomi Kreatif pada Kemenparekraf RI, Oneng Setya Harini, mengatakan Desa Wisata Padarincang memiliki potensi yang sangat luar biasa karena banyak destinasi wisata yang dapat dikunjungi oleh wisatawan.
"Ini masih di level rintisan dan ini harus terus dikembangkan agar tahun 2029 bisa menjadi desa wisata mandiri," katanya.
Ia mengatakan bentuk dukungan yang akan diberikan oleh Kemenparekraf diantaranya yakni dengan memberikan pelatihan sesuai dengan yang dibutuhkan desa wisata tersebut. Selain itu juga akan menggandeng beberapa perusahaan agar dapat memberikan CRS melalui program pariwisata.
"Kerjasama dengan pihak lain seperti BCA, Astra, Propan untuk masuk ke desa wisata yang sudah ADWI, karena keterbatasan anggaran di Kementerian maka kita melakukan program CSR dan melakukan kolaborasi di internal Kementerian untuk memberikan pelatihan kepada desa wisata," katanya.
Dalam mengembangkan desa wisata tidak bisa dilakukan secara instan dan harus berkelanjutan. Untuk keasrian di Desa Padarincang menurutnya, sudah sangat luar biasa dan ini harus terus dirawat dan dijaga lingkungannya.
Komitmen yang dilakukan oleh Desa Padarincang sudah luar biasa, karena menyadari anggaran dana desa untuk meningkatkan perekonomian warga dan dialokasi ke pengembangan wisata.
"Sudah luar biasa, begitu menyadari adanya anggaran dana desa itu langsung terbuka bahwa pariwisata lah yang dapat meningkatkan perekonomian bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: Desa Wisata Kare menangkan ajang MATA 2024 Kabupaten Madiun
Baca juga: Menparekraf: Wisata Adat Osing Banyuwangi layak ditawarkan ke wisman
Baca juga: Kemendesa luncurkan lomba desa wisata nusantara dan literasi budaya
Pewarta: Desi Purnama Sari
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2024
Tags: