Surabaya (ANTARA News) - Ratusan warga Surabaya pada Kamis berunjuk rasa untuk memberikan dukungan kepada Tri Rismaharini agar tidak mundur dari jabatan wali kota.

Masyarakat yang tergabung dalam gerakan "Save Risma" mendatangi gedung DPRD Kota Surabaya membawa spanduk, poster dan pengikat kepala bertulisan "Save Risma".

"Saya datang ke sini atas inisiatif saya sendiri," kata Andre, salah seorang warga Kapasan, Surabaya.

Andre mengaku ingin memberikan dukungan moral kepada Wali Kota Risma agar tetap bertahan pada saat kondisi politik yang tidak sehat di Surabaya.

"Kita merasa simpati dengan Bu Risma saat ini. Kita dorong agar tidak mundur," kata Andre, yang mengaku mengetahui rencana aksi itu dari media sosial.

"Saya tahu dari FB dan twitter, makanya kami kumpul di sini," katanya.

Menurut dia, warga Surabaya tergerak untuk mengikuti aksi kali ini karena tidak ingin kehilangan wali kota yang dinilai sudah berjasa membangun Kota Surabaya selama kurang lebih hampir lima tahun ini.

"Sangat disayangkan, jika Bu Risma mundur. Kami ada dibelakangmu Bu," kata Sony, warga Surabaya yang juga tak ingin Wali Kota Risma mundur.

Ketua Komisi D DPRD Surabaya dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Baktiono mengaku heran melihat perkembangan isu pengunduran diri Wali Kota Risma.

"Kami selaku partai pengusung tidak terjadi apa-apa, hubungan dengan Bu Risma selama ini juga baik-baik aja, tidak ada yang namanya mundur," tegasnya.

Bendahara Dewan Pimpinan Cabang PDIP Surabaya itu menyebut isu pengunduran diri Risma sengaja dibesar-besarkan oleh lawan politik untuk memecah hubungan PDIP dengan Wali Kota.

"Bu Risma mempunyai potensial yang dapat memajukan Surabaya yang diusung oleh PDIP dan ini mencoba dibelah oleh lawan politik untuk merebut kader terbaik PDIP," katanya.