Pelanggar lalin Operasi Patuh Jaya di Jakbar didominasi roda dua
16 Juli 2024 18:08 WIB
Petugas Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat mengedukasi pengendara sepeda motor di wilayah setempat tentang ketertiban berlalu-lintas dalam rangka Operasi Patuh Jaya, Senin (15/7/2024). ANTARA/HO-Polres Jakbar.
Jakarta (ANTARA) - Pelanggar lalu lintas yang terjaring Operasi Patuh Jaya 2024 di wilayah Jakarta Barat didominasi pengendara roda dua.
"Di antaranya tidak pakai helm, baik yang pengemudi maupun yang dibonceng, ada juga yang tidak memakai pelat," kata Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Karta di Jakarta, Selasa.
Hingga kini, polisi hanya menerapkan sanksi teguran kepada para pelanggar lalu lintas, kecuali untuk pelanggaran berat, misalnya berboncengan tiga orang di jalan protokol.
"Sementara kita masih preventif, kita tegur. Kalaupun memang sangat fatal sekali, berboncengan tiga melintas di jalan protokol, kemudian surat-surat tidak ada. Itu sangat fatal tentunya wajib kita tilang," kata Karta.
Operasi Patuh Jaya wilayah Jakbar difokuskan pada wilayah Tomang, Slipi, Pesing, Grand Mansion, Cengkareng, Kalideres, Tamansari dan lainnya.
Adapun pada hari pertama operasi tersebut, Senin (15/7), terdapat sekira 520 kendaraan roda dua dan empat yang diberi teguran.
"Kemarin hari pertama kita sudah ada 520 pengendara yang sifatnya teguran," katanya.
Sementara untuk jumlah pengendara yang melanggar hari ini belum dirinci lantaran akan direkap pada malam nanti.
"Belum. kita belum tilang, hanya teguran saja, nanti kita lihat ke depan. Kalau memang sudah membahayakan pengendara ya kita tilang," ujarnya.
Diketahui, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat menyasar pusat-pusat keramaian wilayah setempat seperti terminal, lampu lalu lintas, dan lainnya untuk menyosialisasikan Operasi Patuh Jaya 2024.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Ridha Aditya menyebut sosialisasi sengaja dilakukan di titik-titik tersebut untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat.
"Hari ini kita lakukan sosialisasi dengan membentangkan spanduk imbauan dan juga pembagian brosur, baik kepada pengendara maupun kepada masyarakat yang berada di pusat keramaian seperti terminal, stasiun kereta, maupun lokasi wisata," ucap Ridha di Jakarta, Senin.
Sosialisasi tersebut, kata Ridha, bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tertib berlalu lintas serta mengingatkan tentang target-target operasi yang akan menjadi fokus utama dalam Operasi Patuh Jaya 2024.
Adapun beberapa target operasi tersebut antara lain adalah kendaraan melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan handphone saat mengemudi, tidak menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan sabuk keselamatan.
Baca juga: Hari Pertama Operasi Patuh Jaya, Polisi temukan 5.031 pelanggaran
Baca juga: Polres Jaksel tindak 300 pengendara di hari pertama Operasi Patuh Jaya
Baca juga: Operasi Patuh Jaya di Jakbar utamakan edukasi berlalu lintas
"Di antaranya tidak pakai helm, baik yang pengemudi maupun yang dibonceng, ada juga yang tidak memakai pelat," kata Kepala Unit Pengaturan Penjagaan Pengawalan dan Patroli (Kanit Turjawali) Satlantas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Karta di Jakarta, Selasa.
Hingga kini, polisi hanya menerapkan sanksi teguran kepada para pelanggar lalu lintas, kecuali untuk pelanggaran berat, misalnya berboncengan tiga orang di jalan protokol.
"Sementara kita masih preventif, kita tegur. Kalaupun memang sangat fatal sekali, berboncengan tiga melintas di jalan protokol, kemudian surat-surat tidak ada. Itu sangat fatal tentunya wajib kita tilang," kata Karta.
Operasi Patuh Jaya wilayah Jakbar difokuskan pada wilayah Tomang, Slipi, Pesing, Grand Mansion, Cengkareng, Kalideres, Tamansari dan lainnya.
Adapun pada hari pertama operasi tersebut, Senin (15/7), terdapat sekira 520 kendaraan roda dua dan empat yang diberi teguran.
"Kemarin hari pertama kita sudah ada 520 pengendara yang sifatnya teguran," katanya.
Sementara untuk jumlah pengendara yang melanggar hari ini belum dirinci lantaran akan direkap pada malam nanti.
"Belum. kita belum tilang, hanya teguran saja, nanti kita lihat ke depan. Kalau memang sudah membahayakan pengendara ya kita tilang," ujarnya.
Diketahui, Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Metro Jakarta Barat menyasar pusat-pusat keramaian wilayah setempat seperti terminal, lampu lalu lintas, dan lainnya untuk menyosialisasikan Operasi Patuh Jaya 2024.
Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Ridha Aditya menyebut sosialisasi sengaja dilakukan di titik-titik tersebut untuk menjangkau sebanyak mungkin masyarakat.
"Hari ini kita lakukan sosialisasi dengan membentangkan spanduk imbauan dan juga pembagian brosur, baik kepada pengendara maupun kepada masyarakat yang berada di pusat keramaian seperti terminal, stasiun kereta, maupun lokasi wisata," ucap Ridha di Jakarta, Senin.
Sosialisasi tersebut, kata Ridha, bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai pentingnya tertib berlalu lintas serta mengingatkan tentang target-target operasi yang akan menjadi fokus utama dalam Operasi Patuh Jaya 2024.
Adapun beberapa target operasi tersebut antara lain adalah kendaraan melawan arus, berkendara di bawah pengaruh alkohol, menggunakan handphone saat mengemudi, tidak menggunakan helm SNI dan tidak menggunakan sabuk keselamatan.
Baca juga: Hari Pertama Operasi Patuh Jaya, Polisi temukan 5.031 pelanggaran
Baca juga: Polres Jaksel tindak 300 pengendara di hari pertama Operasi Patuh Jaya
Baca juga: Operasi Patuh Jaya di Jakbar utamakan edukasi berlalu lintas
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2024
Tags: