BPK: Sistem multilateral yang efektif jadi kunci percepat Agenda 2030
16 Juli 2024 17:43 WIB
Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun dalam General Debate: From the SDG Summit to the Summit of the Future yang menjadi bagian dari official meeting High-level Political Forum on Sustainable Development (HLPF), di New York, Amerika Serikat, Senin (15/7/2024). ANTARA/HO-BPK
Jakarta (ANTARA) - Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Isma Yatun menyatakan Indonesia meyakini sistem multilateral yang efektif, inklusif, dan visioner menjadi kunci mempercepat implementasi Agenda 2030.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia (DELRI) pada gelaran United
Nations Economic and Social Council (ECOSOC) High-Level Political Forum on Sustainable Development and High-Level Segment 2024 yang diadakan sejak 8-18 Juli 2024, di New York, Amerika Serikat.
“Indonesia meyakini sistem multilateral yang efektif, inklusif, dan visioner merupakan kunci untuk mempercepat implementasi Agenda 2030,” ujar Isma Yatun ketika menyampaikan national statement dalam General Debate: From the SDG Summit to the Summit of the Future yang menjadi bagian dari official meeting High-level Political Forum on Sustainable Development (HLPF), dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Isma menyampaikan tiga upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat dunia.
Pertama adalah urgensi dukungan sumber daya dalam pencapaian SDGs terutama ketersediaan, aksesibilitas dan keterjangkauan pembiayaan SDGs.
Kedua ialah memastikan kualitas capaian SDGs melalui pertanggungjawaban dan pengawasan capaian SDGs yang melibatkan pendekatan dari seluruh negara, termasuk adanya tinjauan ulang (review) dari BPK.
“Ketiga, menjamin keberlanjutan capaian SDGs, setelah tahun 2030 yang sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045,” ujar dia.
General Debate on From the SDG Summit to the Summit of the Future merupakan salah satu ministerial event yang memberikan kesempatan bagi para menteri dan high level representative dari negara anggota, organisasi antarpemerintah, United Nations (UN) system, serta pemangku kepentingan lainnya untuk bertukar pengalaman, pembelajaran, panduan kebijakan tindakan transformatif, dan inisiatif guna menindaklanjuti Political Declaration of the 2023 SDG Summit dan mempercepat implementasi SDGs.
Baca juga: BPK menyampaikan empat kontribusi penting Agenda 2030 untuk SDGs
Baca juga: Mendes PDTT optimis agenda SDGs 2030 tercapai melalui pelokalan SDGs
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kapasitasnya sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia (DELRI) pada gelaran United
Nations Economic and Social Council (ECOSOC) High-Level Political Forum on Sustainable Development and High-Level Segment 2024 yang diadakan sejak 8-18 Juli 2024, di New York, Amerika Serikat.
“Indonesia meyakini sistem multilateral yang efektif, inklusif, dan visioner merupakan kunci untuk mempercepat implementasi Agenda 2030,” ujar Isma Yatun ketika menyampaikan national statement dalam General Debate: From the SDG Summit to the Summit of the Future yang menjadi bagian dari official meeting High-level Political Forum on Sustainable Development (HLPF), dikutip dari keterangan resmi, di Jakarta, Selasa.
Dalam kesempatan tersebut, Isma menyampaikan tiga upaya pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) di tingkat dunia.
Pertama adalah urgensi dukungan sumber daya dalam pencapaian SDGs terutama ketersediaan, aksesibilitas dan keterjangkauan pembiayaan SDGs.
Kedua ialah memastikan kualitas capaian SDGs melalui pertanggungjawaban dan pengawasan capaian SDGs yang melibatkan pendekatan dari seluruh negara, termasuk adanya tinjauan ulang (review) dari BPK.
“Ketiga, menjamin keberlanjutan capaian SDGs, setelah tahun 2030 yang sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045,” ujar dia.
General Debate on From the SDG Summit to the Summit of the Future merupakan salah satu ministerial event yang memberikan kesempatan bagi para menteri dan high level representative dari negara anggota, organisasi antarpemerintah, United Nations (UN) system, serta pemangku kepentingan lainnya untuk bertukar pengalaman, pembelajaran, panduan kebijakan tindakan transformatif, dan inisiatif guna menindaklanjuti Political Declaration of the 2023 SDG Summit dan mempercepat implementasi SDGs.
Baca juga: BPK menyampaikan empat kontribusi penting Agenda 2030 untuk SDGs
Baca juga: Mendes PDTT optimis agenda SDGs 2030 tercapai melalui pelokalan SDGs
Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2024
Tags: