PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa Bangsa Ban Ki-moon pada Rabu mendesak pemerintah Ukraina untuk "berhenti menggunakan kekuatan berlebihan" setelah bentrokan sengit dengan para pengunjuk rasa anti-pemerintah yang menewaskan sedikitnya 26 orang.

Sebuah tindakan keras oleh pasukan keamanan pada Selasa memicu badai kecaman internasional, dalam krisis terburuk Ukraina sejak runtuhnya Uni Soviet, lapor AFP.

Ban mengikuti perkembangan di Ukraina "dengan meningkatnya peringatan,", kata juru bicaranya, Martin Nesirky, dalam satu pernyataan .

"Dia mendesak dengan istilah terkuat untuk segera diakhirinya kekerasan dan menekankan lagi bahwa menggunakan langkah-langkah tersebut dengan pihak manapun benar-benar tidak dapat diterima.

"Sekjen juga mendesak pemerintah untuk menghentikan penggunaan kekuatan yang berlebihan, menekankan perlunya bagi pemerintah untuk mematuhi norma-norma hak asasi manusia internasional."

Ban menyerukan dialog antara pemerintah Ukraina dan demonstran, yang merusak jalan-jalan pada November setelah Presiden Viktor Yanukovych menolak Pakta Uni Eropa dan mendukung hubungan lebih dekat dengan mantan guru Moskow.




Penerjemah: Askan Krisna