IHSG ditutup melemah ikuti mayoritas bursa kawasan Asia
16 Juli 2024 17:23 WIB
Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww/aa.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa sore ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.
IHSG ditutup melemah 54,56 poin atau 0,75 persen ke posisi 7.224,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,03 poin atau 0,88 persen ke posisi 904,54.
“Bursa Asia didominasi pelemahan karena para pelaku pasar sedang mempertimbangkan kemungkinan kemenangan Doland Trump pada pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut menjadi pertimbangan para pelaku pasar mengingat Donald Trump memilih JD Vance sebagai calon wakil presidennya, dan perlu diketahui bahwa JD Vance termasuk individu yang ingin menyerang perekonomian China, sehingga inilah yang membebani sentimen terhadap China.
Dengan demikian, bursa Asia terutama China melemah, ditambah beberapa rilis data perekonomian China juga menunjukkan pelemahan sehingga dapat menggagalkan target pertumbuhan perekonomian China yang sebesar 5 persen pada tahun ini.
Sejauh ini berdasarkan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell kemarin, pembacaan inflasi AS selama kuartal II- 2024 menambah keyakinan bahwa inflasi telah kembali ke target The Fed yang sebesar 2 persen secara berkelanjutan. Besar kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed akan terjadi di semester II- 2024, baik satu kali ataupun dua kali pemangkasan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat dipimpin oleh sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 1,62 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 1,15 persen dan 0,65 persen.
Sedangkan, lima sektor turun yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus 0,78 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang masing-masing turun sebesar 0,74 persen dan 0,61 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BSBK, RICY, LABA, ASLC dan AHAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ERTX, LIVE, PPRI, BREN dan PTRO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 965.896 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,02 miliar lembar saham senilai Rp7,82 triliun. Sebanyak 273 saham naik 270 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 84,40 poin atau 0,20 persen ke 41,275,10, indeks Hang Seng melemah 287,95 poin atau 1,60 persen ke 17.727,98, indeks Shanghai menguat 2,29 poin atau 0,08 persen ke 2.976,30, dan indeks Strait Times melemah 11,97 poin atau 0,34 persen ke 3.487,90.
Baca juga: IHSG diprediksi menguat terbatas di tengah "wait and see" atas RDG BI
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup melemah dipimpin sektor infrastruktur
IHSG ditutup melemah 54,56 poin atau 0,75 persen ke posisi 7.224,29. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,03 poin atau 0,88 persen ke posisi 904,54.
“Bursa Asia didominasi pelemahan karena para pelaku pasar sedang mempertimbangkan kemungkinan kemenangan Doland Trump pada pemilihan presiden di Amerika Serikat (AS)," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Selasa.
Hal tersebut menjadi pertimbangan para pelaku pasar mengingat Donald Trump memilih JD Vance sebagai calon wakil presidennya, dan perlu diketahui bahwa JD Vance termasuk individu yang ingin menyerang perekonomian China, sehingga inilah yang membebani sentimen terhadap China.
Dengan demikian, bursa Asia terutama China melemah, ditambah beberapa rilis data perekonomian China juga menunjukkan pelemahan sehingga dapat menggagalkan target pertumbuhan perekonomian China yang sebesar 5 persen pada tahun ini.
Sejauh ini berdasarkan pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell kemarin, pembacaan inflasi AS selama kuartal II- 2024 menambah keyakinan bahwa inflasi telah kembali ke target The Fed yang sebesar 2 persen secara berkelanjutan. Besar kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed akan terjadi di semester II- 2024, baik satu kali ataupun dua kali pemangkasan.
Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori negatif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona merah hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, lima sektor menguat dipimpin oleh sektor barang konsumen non primer yang naik sebesar 1,62 persen, diikuti oleh sektor teknologi dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 1,15 persen dan 0,65 persen.
Sedangkan, lima sektor turun yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam minus 0,78 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor keuangan yang masing-masing turun sebesar 0,74 persen dan 0,61 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu BSBK, RICY, LABA, ASLC dan AHAP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni ERTX, LIVE, PPRI, BREN dan PTRO.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 965.896 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 12,02 miliar lembar saham senilai Rp7,82 triliun. Sebanyak 273 saham naik 270 saham menurun, dan 247 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 84,40 poin atau 0,20 persen ke 41,275,10, indeks Hang Seng melemah 287,95 poin atau 1,60 persen ke 17.727,98, indeks Shanghai menguat 2,29 poin atau 0,08 persen ke 2.976,30, dan indeks Strait Times melemah 11,97 poin atau 0,34 persen ke 3.487,90.
Baca juga: IHSG diprediksi menguat terbatas di tengah "wait and see" atas RDG BI
Baca juga: IHSG awal pekan ditutup melemah dipimpin sektor infrastruktur
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2024
Tags: